Mohon tunggu...
Mahawikan Akmal
Mahawikan Akmal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Tulisanku sebagai warisan abadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tahun Ajaran PJJ: Surat dari Pelajar

20 Oktober 2020   17:45 Diperbarui: 20 Oktober 2020   17:48 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Mendikbud Nadiem Makarim, via: vrstation.id

Tentunya PJJ ini dapat menjadi langkah awal dan langkah panjang yang kami tempuh untuk menanamkan karakter bertanggung jawab, disiplin, dan prinsip kejujuran. Kami sadar bahwa sebenarnya pandemi COVID-19 melalui PJJ ini dapat membawa kami ke arah yang lebih baik.

Namun, di luar itu, bagi kami, khususnya bagiku, Pandemi COVID-19 ini menghilangkan banyak hal yang seharusnya dapat kunikmati dan kujalani. Aku adalah pelajar tahun akhir. Di paruh waktu kedua tahun depan aku tidak lagi berstatus sebagai pelajar, melainkan mahasiswa.

Pada saat ini aku adalah pelajar senior. Dari dulu Aku selalu membayangkan bagaimana rasanya pada saat tahun ketiga Aku berada di sini. Mempunyai adik-adik kelas dan tidak lagi mempunyai kakak kelas. Tidak harus was-was saat lewat di depan kelasnya kakak kelas waktu berjalan ke kantin. Pada waktu ini seharusnya Aku ada di masa yang sebebas-bebasnya di sekolah. 

Aku pun berpikir bagaimana rasanya menjadi adik kelas yang baru masuk sekolah dan belum pernah merasakan belajar disekolah barunya.

Bagaimana perasaan siswa baru yang selama ini mengikuti PJJ namun belum pernah merasakan belajar di sekolahnya sendiri? Bagaimana perasaan mereka tidak saling mengenali teman seangkatan mereka? Bahkan mereka tidak mengenali teman-teman sekelas mereka. Bagaimana perasaan mereka harus berbagi ruang pribadi (kamar) mereka dengan siswa-siswa lain yang mereka belum kenal? Bagaimana mereka bekerja dan belajar bersama teman-temannya? Bagaimana perasaan mereka saat berkenalan dengan teman sekelas yang belum pernah mereka temui? Bagaimana perasaan mereka diajar guru-guru yang wajahnya hanya mereka lihat lewat layar? Bagaimana perasaan mereka diajar guru yang belum pernah mereka salami tangannya?

Di sekolahku banyak kegiatan-kegiatan kesiswaan yang diadakan tiap tahunnya. Saat menjadi adik kelas, Aku selalu membayangkan bagaimana rasanya mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di tahun akhir. 

Bagaimana serunya kakak kelas mengikuti kegiatan-kegitan tersebut. Di dalamnya membangun memori untuk selalu dikenang selama-lamanya. Membangun momen yang akan kami bagikan waktu reuni nantinya. Membangun pengalaman-pengalaman yang akan kami ceritakan ke anak dan cucu kami.

Namun, momen-momen yang seharusnya terjadi itu sekarang terenggut.

Tidak ada lagi momen yang bisa kami ceritakan dan banggakan.

Tidak ada momen yang dapat kami ingat dan tertawakan di hari kemudian.

COVID seakan merenggut hidup kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun