Mohon tunggu...
Minami
Minami Mohon Tunggu... pegawai negeri -

@maharsiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bunda Maria, Satu-satunya Wanita yang Menjadi Nama Surat Al Quran

21 Agustus 2010   04:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:50 2144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_233995" align="alignleft" width="229" caption="Penggambaran Maryam menurut literatur Nasrani (gemawarta.wordpress.com)"][/caption] Demi meramaikan malam-malam bulan Ramadhan, tadi malam saya menyempatkan meneruskan tadarus Al Quran. Kebetulan sudah sampai surat ke-sembilan belas dari 114 jumlah surat Al Quran, yaitu Surat Maryam. Setelah pagi ini saya baca terjemahannya, baru tahu bahwa surat ini menceritakan kisah beberapa nabi Allah yang mulia. Ayat-ayat pertama diawali dengan kisah Nabi Zakaria yang menginginkan seorang putra sebagai pewaris. Kondisinya yang sudah renta dan istrinya yang mandul tidak menyurutkan niatnya itu. Dengan ketekunan luar biasa dalam berdoa, akhirnya Allah mendengar dan mengabulkan harapan Nabi Zakaria dan istrinya. Tidak tanggung-tanggung, istrinya melahirkan seorang putra yang kelak akan dihormati seluruh umat manusia, kecuali oleh bangsa Yahudi yang di kemudian hari membunuhnya.

Putra Nabi Zakaria itu dinamakan Yahya (dalam literatur Kristen disebut dengan Yohannes Pembaptis/John the Baptist). Dalam Islam, ia dikenal sebagai nabi mulia yang melapangkan jalan untuk kedatangan saudaranya Nabi Isa Al Masih (dalam literatur Kristen disebut dengan Yesus).

Dalam Surat Maryam (19) ayat 4-6, Allah menceritakan kisah Zakaria sebagai berikut:

Ia berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya`qub, dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai.

Kemudian dijawablah doa Nabi Zakaria tersebut sebagaimana tercantum dalam ayat setelahnya:

Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia. [Q.S. Maryam:7]

Ada pesan yang kurang lebih intinya kita tidak diperkenankan untuk berputus asa dalam berharap, namun tidak pula bersikap sombong dengan tidak berdoa, bahkan hingga ujung usia sekalipun.

Kemudian Surat Maryam juga menceritakan kisah perawan suci Maryam yang melahirkan seorang putra yang sangat dihormati oleh seluruh bangsa dan agama dunia, kecuali oleh bangsa Yahudi yang di kemudian hari merekayasa pembunuhan terhadap Nabi Isa (Yesus).

Sebagian besar kaum Muslimin mungkin sudah hafal beberapa surat dalam Al Quran mengambil nama nabi-nabi Allah dan tokoh lainnya yang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Di antaranya adalah surat Yunus (surat ke-10), Huud (ke-11), Yusuf (ke-12), Ibrahim (ke-14), Muhammad (ke-47), Nuh ( ke-71), dan surat Lukman (ke-31).

Namun, sadarkah kita ada satu nama surat yang merujuk pada satu nama wanita terhormat yang mendapat kedudukan mulia di sisi Allah, umat Islam, terutama kaum Kristen?

Jika dalam Al Quran ada satu nama surat yang merujuk wanita secara umum yakni surat An-Nisaa (surat ke-4), di sana ada pula nama yang menyebut nama wanita secara khusus, yaitu surat yang baru saya pahami isinya setelah bertahun-tahun mengenal Al Quran.

Alasan apa sehingga nama Maryam/Bunda Maria/Mary menjadi satu-satunya wanita yang dijadikan nama surat Al Quran belum saya ketahui penjelasannya. Barangkali rekan-rekan ada yang mau berbagi tentu kami akan senang sekali menerimanya. Dalam hal ini saya sedang tidak mengulas perbedaan keyakinan tentang Maryam/Bunda Maria dan anaknya antara Islam dan Kristen, cukup namanya saja yang saya ulas, semoga tidak timbul perdebatan yang tidak perlu.

Perkiraan sepihak saya, mungkin Allah dan Rasul-Nya ingin menunjukkan kepada kita bahwa Al Quran adalah wahyu bukan sebuah karangan ilmiah Nabi Muhammad salallahualihiwassalam yang buta huruf sebagaimana tuduhan orang musyrik bangsa Quraisy Mekkah dulu dan kaum orientalis sekarang. Sama halnya ketika Allah juga menurunkan Zabur kepada Nabi Daud alaihissalam, Taurat kepada Nabi Musa alaihissalam, dan Injil kepada Nabi Isa alaihissalam, termasuk suhuf (lembaran teks) kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.

Logikanya, manusia seperti kita tentu akan memasukkan nama wanita-wanita terdekat kita sebagai penghias karya kita. Semacam novelis ternama yang mencantumkan nama ibunya, istrinya, anak-anak sumber inspirasinya, bibinya, atau neneknya barangkali. Tapi tidak dengan Nabi Muhammad yang sebenarnya dengan mudah dapat memasukkan nama Aminah (ibunya), Khadijah (istri pertama), Aisyah (istri kesayangan), Fatimah (putrinya), atau wanita-wanita lainnya sebagai salah satu nama surat dalam Al Quran.

Wallahua’lam.

Selamat berpuasa, mari menunggu waktu berbuka (masih 7 jam lagi).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun