Mohon tunggu...
Minami
Minami Mohon Tunggu... pegawai negeri -

@maharsiana

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Beda Timnas PSSI dan ‘Timnas’ KPSI, Drama Sepakbola Tanah Air

30 November 2012   18:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:24 1699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13543000121550220770

[caption id="attachment_212234" align="alignleft" width="319" caption="Dukungan TKI. Dukungan KPSI, Golkar, dan Aburizal Bakrie mana? (foto sidomi.com)"][/caption] Kurang dari 24 jam lagi, timnas sepakbola Indonesia akan menjalani laga hidup mati melawan musuh bebuyutan satu rumpun bangsa, timnas Malaysia. Perjuangan mencapai tahap ini cukup unik dan berliku, lebih dramatis dibanding saat timnas melakoni drama ‘sepakbola gajah’ melawan Thailand pada ajang Piala AFF edisi kedua (dulu bernama Piala Tiger) yang diselenggarakan di Vietnam, September 1998. Bagaimana tidak, kemunculan anggota timnas Indonesia kali ini lain dibanding tahun-tahun sebelumnya. Akar masalahnya adalah perseteruan dua kubu pengelola organisasi sepakbola tanah air antara PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin melawan KPSI (hasil Kongres Luar Biasa Exco PSSI Ancol, Jakarta) pimpinan La Nyalla Matallitti.

PSSI dari dulu hingga saat ini adalah induk organisasi sepakbola Indonesia resmi yang diakui FIFA. Pimpinannya merupakan penerus Nurdin Halid pada era sebelumnya. Sedangkan KPSI menjadi induk organisasi/klub-klub sepakbola yang entah diakui siapa. Rumor yang beredar, ‘PSSI’ tandingan ini terkait erat dengan pengusaha Indonesia Aburizal Bakrie, Golkar, dan jaringan medianya seperti Anteve dan TvOne.

PSSI sendiri telah mendaftarkan para pemain yang akan berlaga di Piala AFF tahun ini ke pihak penyelenggara sebanyak 35 pemain pada 24 Oktober 2012 lalu. Susunan ke-35 pemain sebelum penetapan 22 pemain yang dibawa ke Malaysia (cetak tebal) adalah :

Kiper: Samsidar, Wahyu Tri Nugroho, Endra Prasetya, I Made Wirawan Bek: Hengky Ardiles, Hamdi Ramdhan, Wahyu Wijiastanto, Diego Michiels, Fachruddin, Valentino Telaubun, Novan Setya Sasongko, Nopendi, Hamka Hamzah, Arthur Irawan Gelandang: Elie Aiboy, Vendry, Taufik, Oktovianus Maniani, Hendra Adi Bayauw, Jajang Paliama, Rasyid Assyahid Bakri, Firman Utina, Ahmad Bustomi, Raphael Guillermo Eduardo Maitimo Penyerang: Irfan Bachdim, Samsul Arif, M. Nur Iskandar, M Rahmat, Bambang Pamungkas, Patrich Wanggai, Cornelius Gedy, Andik Vermansyah, Johnny Van Beukering, Tonnie Cusell Lilipaly, Agung Supriyanto

Sebelumnya, KPSI pimpinan La Nyalla Matallitti juga telah mengumumkan susunan pemain ‘timnas’ yang akan dibawa ke Piala AFF di Kuala Lumpur Malaysia di bawah pelatih timnas Piala AFF 2010 Alfred Riedl. Sebanyak 28 pemain diumumkan ke media pada 29 September 2012 dengan sebagian besar adalah anggota skuad Timnas Piala AFF 2010 dan Sea Games 2011, yaitu:

Kurnia Meiga, Ferry Rotinsulu, I Made Wirawan, Choirul Huda, Abdulrahman, Supardi, Zulkifli Syukur, Jajang Sukmara, Benny Wahyudi, Hamka Hamzah, Ricardo Salampessy, Hasim Kipuw, Victor Igbonefo, Ponaryo Astaman, Firman Utina, M. Ridwan, Ahmad Bustomi, Zulham Zamrun, Ramdani Lestaluhu, Eka Ramdani, Egi Melgiansyah, Ferry Pahabol, Saddam Husein, Cristian Gonzales, Ferdinand Sinaga, Greg Nwokolo, Patrich Wanggai, Bambang Pamungkas.

Yang menarik di sini adalah sosok senior Bambang Pamungkas. Awalnya dia hendak memboikot timnas jika masih ada dualisme timnas versi PSSI dan KPSI. Bepe sendiri sebenarnya adalah penghuni klub Persija yang mengikuti kompetisi Indonesia Super League (ISL) di bawah naungan KPSI. Berbeda dengan kolega lainnya yang mangkir dari panggilan pelatnas PSSI di Jakarta, Bepe akhirnya mengalahkan egonya dan menafikan ancaman sanksi dari KPSI dengan bergabung ke Timnas Piala AFF 2012 bentukan PSSI bersama 21 pemain-pemain Indonesia Premier League (IPL). Timnas yang awalnya dianggap remeh dengan skuad seadanya, apalagi setelah membuat sejarah ditahan oleh tim ‘bumbu dapur’ Laos 2-2 pada laga pertama babak penyisihan. Baru setelah bisa menciptakan sejarah baru lainnya dengan mengalahkan Timnas Singapura 1-0 pada laga selanjutnya, seolah-olah pecinta sepakbola tanah air yang tadinya “ora urus” dengan kondisi yang ada, kini mulai melirik dan menaruh harapan kepada anak asuh Nil Maizar untuk membuat sejarah baru lainnya dengan menjuarai Piala AFF untuk pertama kalinya.

Malam nanti, bisa jadi mata masyarakat Indonesia akan terfokus pada laga “el classico melayu” –mengutip istilah salah satu anggota DPR, lupa namanya- yang akan disiarkan langsung oleh TvOne, eh maaf, oleh RCTI pada pukul 19.00 WIB, namun masalah hati dan dukungannya, hanya dia yang tahu. Paling tidak, walaupun tidak mendukung, jangan membenci timnas seperti yang diminta Andik Vermansyah. “Masyarakat boleh membenci PSSI dan KPSI, tapi jangan membenci timnas karena kami mengharapkan dukungan dari masyarakat Indonesia.”

Setuju Andik, You’ll Never Walk Alone

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun