Mohon tunggu...
Mahardika Hizbullah A.S.
Mahardika Hizbullah A.S. Mohon Tunggu... Lainnya - ----

----

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Overthinking pada Kesehatan Mental

27 September 2021   19:22 Diperbarui: 27 September 2021   19:36 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Overthinking merupakan sebuah istilah yang dipakai untuk menggambarkan kondisi seseorang yang terus menerus memikirkan suatu masalah tanpa henti hingga menyita banyak waktu.

Overthinking sendiri disebabkan oleh berbagai macam faktor tergantung situasi yang di hadapi. Salah satu contoh adalah saat seseorang menghadapi suatu masalah ia akan merasa takut dan khawatir sehingga terus menerus memikirkan masalah tersebut tanpa henti.

Di sisi lain,  di saat seseorang merasa tidak percaya diri dalam melakukan suatu hal, ia cenderung akan menjadi khawatir dan berakhir dengan terus menerus memikirkan hal  tersebut tanpa henti. 

Salah satu contoh dalam kasus ini adalah seperti, seseorang yang hendak tampil di depan umum namun ia merasa tidak percaya diri maka  ia akan menjadi khawatir dan terus menerus memikirkan berbagai kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi saat ia tampil di depan nanti.

Overthinking memang selalu bisa saja terjadi kepada siapa pun, terlepas dari gender dan usia masing-masing orang, hal ini dikarenakan setiap orang pasti memiliki permasalahan dan lika liku kehidupannya masig-masing.

Semua orang mungkin pernah atau akan mengalami overthinking selama ia hidup. Hal ini mungkin akan tampak wajar-wajar saja, namun seuatu yang berlebihan dan terus menerus terjadi, tentu akan memiliki dampak negatif. 

Hal ini tentu saja juga berlaku pada overthinking. Overthinking yang terus menerus dapat berbahaya karena dapat mengganggu kesehatan mental seseorang.

Di saat kesehatan mental seseorang terganggu artinya seseorang tersebut telah mengalami yang namanya penyakit mental. Penyakit mental sendiri menurut Dr. Abraham Maslow dalam buku "mazhab ketiga: psikologi humanistik Abraham Maslow" yang ditulis Frank G. Globe merupakan penyakit defisiensi, ketidakmampuan individu mengenali serta memuaskan kebutuhan-kebutuhannya (Frank G. Globe, 1987)

Berdasarkan teori tentang kebutuhan dasar yang di cetuskan Dr. Abraham Maslow, Disaat seseorang terlalu banyak mengalami overthinking, berarti sama saja ia tidak mampu memenuhi kebutuhan nya akan rasa aman. Hal ini akan membuat seseorang tersebut rentan terserang beberapa penyakit mental sebagai contoh gangguan kecemasan, depresi.

Hal ini tentu akan berpengaruh besar dalam kualitas hidup seseorang yang berkemungkinan besar akan turun drastis, dikarenakan gangguan kecemasan bisa membuat seseorang merasa cemas dan takut secara berlebihan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

Lalu depresi bisa mempengaruhi suasana hati yang menyebabkan seseorang terus-menerus merasa sedih, kemudian jika hal tersebut terus terjadi maka seseorang bisa mengalami gangguan tidur yang bisa mempengaruhi pola tidur nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun