Mohon tunggu...
Viona AyuMahardani
Viona AyuMahardani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tahukah Kamu Apa Itu Storytelling?

12 Mei 2022   14:00 Diperbarui: 12 Mei 2022   14:03 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/Vecteezy

Tahukah Kamu Apa Itu Storytelling?

Storytelling ataupun mendongeng merupakan aktivitas sosial serta budaya berbagi cerita, kadang- kadang dengan improvisasi, sandiwara ataupun hiasan. Tiap budaya mempunyai cerita ataupun narasinya sendiri, yang dibagikan selaku fasilitas hiburan, pembelajaran, pelestarian budaya ataupun penanaman nilai moral. 

Elemen berarti dari cerita serta penceritaan meliputi plot, kepribadian, serta sudut pandang naratif. Sebutan" menggambarkan" bisa merujuk secara spesial pada penceritaan lisan namun pula secara luas metode yang digunakan dalam media lain buat membuka ataupun mengatakan narasi suatu cerita.

Mendongeng, terpaut dengan pertumbuhan mitologi, mendahului penyusunan. Wujud dini mendongeng umumnya lisan, dikombinasikan dengan gerak badan serta ekspresi. Sebagian arkeolog yakin kalau seni cadas, tidak hanya kedudukan dalam ritual keagamaan, bisa jadi sudah berperan selaku wujud penceritaan untuk banyak budaya kuno. 

Penduduk asli Australia melukis simbol yang pula timbul dalam cerita di bilik gua selaku fasilitas buat menolong pendongeng mengingat cerita. Cerita itu setelah itu dikisahkan dengan memakai campuran narasi lisan, musik, seni cadas serta tarian, yang bawa uraian serta arti pada keberadaan manusia lewat ingatan serta penerapan cerita. 

Orang- orang sudah memakai pahatan batang tumbuhan hidup serta media fana( semacam pasir serta daun) buat merekam cerita rakyat dalam foto ataupun dengan tulisan. Wujud tato yang lingkungan pula bisa mewakili cerita, dengan data tentang silsilah, afiliasi, serta status sosial.

Cerita rakyat kerap kali mempunyai motif serta tema yang sama, menampilkan mungkin kesamaan psikologis bawah di bermacam budaya manusia. Cerita- cerita lain, paling utama dongeng, nyatanya sudah menyebar dari satu tempat ke tempat lain, menyiratkan energi tarik memetika serta popularitas.

Kelompok- kelompok cerita lisan yang asli bisa menyatu dari waktu ke waktu jadi siklus cerita( semacam Arabian Nights), berkerumun di dekat pahlawan mitis( semacam Raja Arthur), serta tumbuh jadi narasi tentang perbuatan para dewa serta orang suci dari bermacam agama. 

Hasilnya dapat episodik( semacam cerita tentang Anansi), epik( semacam cerita Homer), inspirasional( perhatikan tradisi vitae) serta/ ataupun instruktif( semacam dalam banyak kitab suci Buddha ataupun Kristen).

Dengan timbulnya tulisan serta pemakaian normal, media portabel, pendongeng direkam, ditranskripsi serta terus berbagi cerita di daerah yang luas di dunia. 

Cerita sudah diukir, digores, dicat, dicetak ataupun diberi tinta pada kayu ataupun bambu, gading serta tulang yang lain, tembikar, tablet tanah liat, batu, novel daun lontar, kulit( perkamen), kain kulit kayu, kertas, sutra, kanvas serta tekstil yang lain, direkam pada film serta ditaruh secara elektronik dalam wujud digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun