Mahasiswa UNS telah resmi melakukan pengabdian masyarakat sebagai implementasi tri dharma perguruan tinggi mulai bulan Mei lalu dengan ditetapkannya KKN UNS: RELAWAN TANGGAP BENCANA COVID-19. Berbeda dengan KKN yang biasa berbentuk kelompok, kali ini KKN dilaksanakan secara individu di lingkungan domisili mahasiswa. KKN yang dilakukan di sekitar lingkungan tempat tinggal ini menerjunkan mahasiswa melalui beberapa tahap yaitu tahap 1, tahap 2, dan tahap 3.
Menurut Bambang Harjito, Dosen Pembimbing Lapangan, adanya KKN ini sebagai wujud latihan berkomunikasi dan bermasyarakat
Maharani Sari (I0317046), mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, menginisiasi pembuatan warung hidup di lingkungan RT tempat tinggalnya. Langkah tersebut dilakukan sebagai wujud kepeduliannya terhadap masyarakat RT 6 RW 15 Purwodadi.
"Program ini dilatarbelakangi oleh aktivitas warga yang sering keluar rumah untuk berbelanja selama pandemi Covid-19. Untuk itu diharapkan warga dapat berhemat dan terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan," ungkapnya.
Mahasiswa berusia 21 tahun ini menambahkan pembuatan warung hidup dapat mengisi waktu luang di kala pandemi Covid-19 ini. Pembuatan warung hidup ini dilakukan dengan menanam bibit cabai, terong, dan tomat di polybag.
Selain itu, ia juga mengadakan pembagian sembako terhadap warga yang kondisi ekonominya terdampak Covid-19.
"Terdapat warga yang terdampak Covid-19 dan belum mendapatkan bantuan dari pemerintah (BLT). Sebagian orang telah kehilangan pekerjaan karena dirumahkan sampai pada waktu yang belum pasti," ujar ketua RT 6 RW 15 Purwodadi, Bapak Bambang Asmoro.
Pembagian sembako diawali dengan melakukan pendataan kebutuhan logistik terhadap warga RT 6 yang terdampak Covid-19 dan belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Selanjutnya diberi bantuan sembako oleh relawan KKN UNS.
Setelah berjalannya program KKN selama 40 hari, Maharani berharap masyarakat RT 06 RW 15 Purwodadi terbantu dan dapat melanjutkan program warung hidup seterusnya.
"Ketika program tersebut selesai bukan berarti permasalahan yang ada dapat langsung terselesaikan, maka dari itu dibutuhkan rencana jangka panjang untuk benar-benar membawa RT 06 RW 15 Purwodadi, Grobogan kepada kondisi yang lebih baik. Kedepannya keterlibatan dan kerjasama antara warga serta pemerintah setempat sangat dibutuhkan, sehingga warga mampu untuk bertahan dan melawan pandemi COVID-19," pungkasnya.