Mohon tunggu...
Maharani Firdya Ayuni
Maharani Firdya Ayuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa semester 2 Jurusan Kimia yang memiliki ketertarikan dibidang kepenuisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Stoikisme sebagai Upaya Mengurangi Risiko Bunuh Diri dan Mengembangkan Kesehatan Mental

28 Mei 2023   15:37 Diperbarui: 28 Mei 2023   15:35 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: CNN Indonesia

Jagat media sosial sempat dihebohkan dengan kematian pemuda bernama Tito (18) asal Ngajum, yang nekat melompat dari Jembatan Suhat pada Jumat (26/5) pukul 15.30 WIB. Dirangkum dari malangpost.com, aksi nekat yang dilakukan oleh korban merupakan aksi yang kedua kalinya dimana aksinya yang pertama berhasil digagalkan pada 1 Agustus 2022 silam. Selain itu, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2016, bunuh diri merupakan penyebab utama kematian kedua pada kelompok usia 15-19 tahun di seluruh dunia. Secara global, diperkirakan ada sekitar 800.000 kasus bunuh diri setiap tahunnya.

Artikel kali ini akan mengeksplorasi pentingnya memahami penyebab dan faktor yang mempengaruhi risiko bunuh diri, serta bagaimana pendekatan stoikisme dapat membantu dalam mengatasi tantangan yang berkaitan dengan kesehatan mental.

Kesehatan mental merupakan aspek penting dari kesejahteraan individu secara keseluruhan. Namun, stigmasi kesadaran mengenai masalah Kesehatan mental masih sangat kurang di masyarakat. Padahal masalah Kesehatan mental sangat umum dan dapat mempengaruhi siapa saja, tidak memandang usia, jenis kelamin, dan status ekonomi. Masalah Kesehatan mental yang tidak terdiagnosis dengan tepat dan tidak ditangani dengan cepat dapat mempengaruhi fungsi kognitif, emosional, dan perilaku yang menyebabkan terganggunya hubugan interpersonal, kinerja individu dan juga berdampak pada kualitas hidup.

Filsafat stoikisme sendiri adalah sebuah aliran filsafat yang berasal dari Yunani kuno. Filsafat ini diajarkan oleh para stoik, seperti Zeno dari Citium, Epictetus, dan Marcus Aurelius, dan memiliki tujuan untuk mencapai kehidupan yang baik, bahagia, dan bermakna melalui pemahaman dan penerapan prinsip-prinsipnya. Prinsip-prinsip Stoikisme meliputi logika, etika, fisika, dan kontemplasi kematian.

Penyebab dan Faktor Risiko Bunuh Diri

Penyebab dan faktor resiko yang menyebabkan bunuh diri sangat kompleks dan bervariasi pada tiap individunya. Beberapa penyebab umum dan faktor risiko yang menyebabkan seseorang nekat untuk mengambil keputusan bunuh diri antara lain :
1.   Masalah Kesehatan Mental

Gangguan mental, seperti depresi, bipolar, gangguan kecemasan, gangguan makan, dan gangguan kepribadian dapat meningkatkan risiko bunuh diri. Ketidakseimbangan neurokimia di otak, stress kronis atau riwayat keluarga dengan masalah Kesehatan mental juga dapat menjadi faktor risiko.

2. Riwayat Bunuh Diri dalam Keluarga

Apabila ada anggota keluarga yang telah melakukan bunuh duru, risiko untuk melakukannya sendiri cenderung lebih tinggi. Faktor genetik, dan lingkungan keluarga yang terapapar bunuh diri , atau pola piker yang menerima bunuh diri sebagai solusi dapat mempengaruhi kecenderungan bunuh diri.

3. Pengaruh Lingkungan dan Sosial

Faktor lingkungan seperti kehilangan minat pada aktivitas sosial yang signifikan, mengisolasi diri, konflik keluarga, tekanan sekitar yang tinggi, memiliki riwayat trauma, dan peristiwa kehidupan yang sulit seperti kehilangan orang tercinta, perceraian, atau kegagalan hubungan dapat meningkatkan risiko bunuh diri.

4. Penyalahgunaan Zat

Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terkait dengan peningkatan risiko bunuh diri. Penyalahgunaan zat dapat mengaburkan pikiran, mengurangi hambatan, dan memperburuk kondisi kesehatan mental yang mendasarinya.

5. Akses Terhadap Cara Melakukan Bunuh Diri

Ketersediaan alat bunuh diri, seperti senjata api atau obat-obatan yang berbahaya, dapat meningkatkan risiko bunuh diri. Jika seseorang memiliki akses mudah ke metode bunuh diri, hal itu dapat meningkatkan kecenderungan mereka untuk melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun