[caption id="attachment_367696" align="aligncenter" width="480" caption="Begini model wall garden yang dirintis Dinas Pertanian dan Kehutanan kota Kendari/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]
Dinding rumah dijadikan kebun sayur merupakan salah satu inovasi baru untuk menyiasati keterbatasan lahan khususnya bagi orang-orang yang tinggal di wilayah perkotaan. Bagaimana caranya?
Selama berlangsung pameran Expo Kendari, 9 – 15 Mei 2015 di lapangan eks MTQ dalam rangka memeriahkan Hari Jadi 184 tahun kota Kendari, ratusan warga siang hingga malam hari tampak tertarik berkunjung ke stand Dinas Pertanian dan Kehutanan kota Kendari untuk menyaksikan model kebun vertikal dinding yang diistilahkan sebagai wall garden.
[caption id="attachment_367698" align="aligncenter" width="414" caption="Sejumlah tanaman yang dapat dibudidayakan di wall garden/Ft: Mahaji Noesa"]
Mereka umumnya tertarik menyaksikan bagian dinding triplek stand pameran berukuran 2 x 3 meter dapat dijadikan sebagai kebun penanaman sayur-mayur berupa kangkung, sawi, dan bayam. Juga tanaman lauk, seperti seledri, cabe, dan terong. Tanamannya semua tampak subur dan segar.
‘’Pembibitan tanaman-tanaman wall garden ini dilakukan hanya dalam tempo sekitar seminggu sebelum pameran dimulai,’’ menjelaskan Rudiawan kepada pengunjung di stand Dinas Pertanian dan Kehutanan kota Kendari.
Kebun vertikal tersebut dapat dibuat memanfaatkan bagian-bagian luar dinding rumah atau gedung terutama yang tertutup penuh tak berpintu atau berjendela. Alat bantu yang perlu disediakan, berupa reng dari kawat atau kayu dilekatkan sepanjang dinding dengan tinggi dapat terjangkau tidak lebih 2 meter. Kemudian menyediakan pot-pot plastik berukuran sederhana sebanyak yang diperlukan, diberi gantungan dan diisi tanah sebagai wadah tanaman.
[caption id="attachment_367699" align="aligncenter" width="480" caption="Wall garden yang menarik perhatian warga kota di stand pameran Expo Kendari 2015/Ft: Mahaji Noesa"]
Pot-pot itulah yang diisi bibit sayuran yang diinginkan, dapat dilakukan dengan sejumlah jenis tanaman. Pot digantung dan ditata sepanjang reng. Dapat berjejer vertical dan horizontal secara berkelompok menurut jenis tanamannya. Tapi juga bisa dibuat bervariasi dari segi kerapatan, jenis atau warna tanaman agar terlihat estetik sebagai wall garden dengan tetap memperhitungkan posisi penataan yang kelak tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.
Keberhasilan pemeliharaan tanaman wall garden, tentu saja, sangat diperlukan tunjangan pengetahuan teknis pemeliharaan tanaman, mulai dari cara pembibitan, pemupukan, penangkalan hama, hingga ke tahapan panen terhadap setiap jenis tanaman yang ditanam.
[caption id="attachment_367700" align="aligncenter" width="480" caption="Wall garden juga dapat dibuat memanfaatkan botol plastik bekas minuman mineral untuk wadah tanaman/Ft: Mahaji Noesa"]
[caption id="attachment_367701" align="aligncenter" width="480" caption="Pohon buatan di taman-taman kota Kendari polanya seperti pembuatan wall garden/Ft: Mahaji Noesa"]
Selain pot, potongan-potongan bambu atau sebentuknya terlihat menarik dijadikan wadah tanaman, didudukkan dilantai sebagai kaki wall garden.
Bagi warga kota Kendari sebenarnya sudah sejak lama disuguhkan model tanaman digantung dalam wadah seperti wall garden, melalui pembikinan pohon-pohon buatan sebagai asesori di taman-taman kota oleh pihak pertamanan kota Kendari. Hanya saja rangkaian pohon buatan tersebut isinya berupa tanaman bunga-bungaan.
Dalam kesempatan pameran Expo Kendari 2015, pihak Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) kota Kendari juga menampilkan model budidaya tanaman ala wall garden. Bedanya, kerangka dindingnya dibuat secara khusus dari rangkaian tulang besi dengan ukuran dan bobot yang dapat dipindah-pindahkan. Wadah tanamannya pun menggunakan botol-botol plastik bekas minuman air mineral. Suatu pengembangan sistem budidaya tanaman model vertilal dinding alias wall garden.
Menurut Rudiawan, penampilan wall garden di Expo Kendari 2015 Â merupakan kali pertama, Â sebagai hasil kreasi dan inovasi pihak Dinas Pertanian dan Kehutanan kota Kendari. Inspirasi pengembangan model wall garden ini diakui muncul setelah mengikuti peringatan Hari Tani Nasional tahun 2014 di Solo, Jawa Tengah.