‘’Para pengurus mesjid mengajukan permintaan sejumlah bantuan untuk pembangunan mesjid mereka. Termasuk beberapa tokoh masyarakat menyampaikan sejumlah permasalahan yang minta bantuan penyelesaiaan. Tapi saya jawab, kami ini sebatas da’i bertugas mengisi ceramah tarwih, untuk hal lain sebaiknya hubungi langsung ibu Muliati Saiman melalui kantor perwakilan DPD RI yang ada di kota Kendari,’’ papar Jaisman yang harus bersabar karena jadwal ceramah tarwih di mesjid Nurul Ukhwa, kecamatan Anggalomoare bertepatan diisi ceramah Safari Ramadhan Ketua DPRD Konawe.
[caption caption=" Inilah 4 senator anggota DPD-RI Sultra periode 2014 - 2019/Ft: Mahaji Noesa"]
Selain berceramah, umumnya para ustadz Tim Safari Ramadhan Anggota DPD Muliati Saiman didaulat para pengurus mesjid yang jadi sasaran safari menjadi imam shalat Isa sekaligus memimpin pelaksanaan shalat tarwih. Juga, para penceramah rata-rata diperkenalkan oleh para pengurus mesjid sebagai penceramah pilihan yang didatangkan dari Jakarta oleh ibu Muliati Saiman.
‘’Rata-rata warga di desa tampak belum mengetahui betul tugas dan peranan anggota DPD. Saya jadi kikuk setelah diperkenalkan sebagai penceramah utusan DPD dari Jakarta. Untung saja usai tarwih tidak ada jamaah yang tanya alamat tempat tinggal di Jakarta, karena saya tidak tahu akan menjawab bagaimana,’’ kata ustadz Muh Nasrun usai shalat tarwih di mesjid desa Toreo, Lasolo, Konawe Utara.
Menurut Samsul Bahri, Tim Safari Ramdhan 1436 H ini dibentuk semata hanya untuk membantu menguatkan dakwah Islamiyah di sejumlah tempat yang dirasa perlu dibantu penceramah. ‘’Sebagai tahap awal, pengalaman lapangan akan menjadi pembelajaran untuk kesempurnaan pelaksanaan Safari Ramadhan di tahun-tahun berikut. Apalagi saat ini ibu Mul (maksudnya Muliati Saiman, pen) memang berada di Komite III DPD-RI termasuk membidangi sektor keagamaan ,’’ jelasnya.
Membanjirnya usul, saran, dan permohonan bantuan dana maupun material dari warga kepada para ustadz sepanjang mengikuti perjalanan Tim Safari Ramadhan 1436 H untuk disampaikan kepada anggota DPD-RI Muliati Saiman, terasa hampir sama derasnya ketika ibu Muliati Saiman melakukan reses pertama berjumpa warga di sejumlah kabupaten di Sultra akhir 2014. Fenomena tersebut dapat dijadikan kajian masih perlunya lebih memasyarakatkan tugas, fungsi dan wewenang, serta hubungan DPD dengan lembaga-lembaga Negara lainnya kepada masyarakat luas hingga ke desa-desa, agar masyarakat paham di jalur mana menyalurkan aspirasi terhadap masing-masing permasalahan yang dihadapi. Dengan begitu DPD pun harus didengar karena pasti akan bicara tentang apa yang menjadi tugas, fungsi, dan kewenangannya. Â
Â
  Â