Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agar Pendidikan Karakter Tidak Sekadar Menjadi "Knowing"

23 April 2018   20:36 Diperbarui: 23 April 2018   21:32 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian bantuan 65 zak semen dari SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang kepada panitia pembangunan gedung TPQ | Dokumentasi pribadi

 

 Kini Konsep Sekolah Berbasis Manajemen atau   sering  dikenal  dengan Manajemen  Berbasis Sekolah MBS ,telah menginspirasi  banyak perubahan yang dinamis.

Banyak segi positif yang diperoleh dengan era baru ini.Selain meningkatkan profesionalisme  manajemen sekolah , mutu output pendidikan dan meningkatkan daya saing.Secara ekplisit telah menciptakan kultur baru berupa transparansi manajemen serta  peran dan kepedulian sekolah bagi lingkungan sekitar sekolah yang semakin terasa manfaatnya  bagi  masyarakat  lingkungan sekitar.  

Khususnya pada sekolah yang dikelola oleh swasta,yang melibatkan keikutsertaan masyarakat yang awalnya membidani kelahiran sekolah di lingkungan sekitarnya sebagai stakeholder  pendidikan . Dengan iklim baru ini,setidaknya telah memaksa pihak manajemen internal sekolah harus membuka diri dengan bergandengan tangan bersama para tokoh dan masyarakat sekitar untuk bertanggung jawab tentang kelangsungan,masa depan sekolah yang menjadi beban tanggung jawab bersama.

Berbagai cara untuk mendekatkan sekolah ini diantaranya  ialah sikap akomodatif terhadap kultur baik yang berlaku di masyarakat sekitarya. Konsep adaptasi inilah yang akan menumbuhkan  pengakuan masyarakat  sekitar  untuk mendukung kemajuan sekolah dalam jangka panjang ke depan.  

Banyak cara untuk mendekatkan sekolah dengan masyarakat. Salah satu upaya  paling nyata Ialah program pemberian bantuan kepada masyarakat untuk kemajuan pendidikan warga sekitar. Disamping itu  Sekolah sebagai  lembaga pendidikan  yang bertanggungjawab terhadap  mutu pendidikan karakter anak didik ke depan menjadi sangat berkepentingan untuk  mencetak  karakter anak didik yang  peka terhadap lingkungan. Sehingga diharapkan  lulusannya  akan menjadi agen pembaharu  perbaikan lingkungan,bukan sebaliknya.

Sehingga misi  utama bermanfaat bagi  sesama  dalam arti positif ,akan dapat terlaksana. Kini yang menjadi tema sentral ialah  Pendidikan  karakter   kepedulian  siswa  terhadap lingkungan  perlu keteladanan  yang aktual, contoh nyata yang dapat dipahami  ditiru  oleh siswa didik kelak.

Sejalan dengan misi dan tema inilah program bakti lingkungan yang menjadi kegiatan rutin   di sekolah ini telah memberikan contoh nyata supaya bisa diteladani  dan diaplikasikan para lulusan kelak  di masyarakat. 

Karena bagaimanapaun , sejatinya pendidikan  karakter fondasinya ialah keimanan dan  beramal sholeh . Secara kontektual adalah ilmu pengetahuan " Knowing "    namun jika tidak  dilaksanakan akan percuma  bagaikan pohon yang tak berbuah.  Lebih jauh  kontek iman, bukan sekedar dimengerti tapi butuh aplikasi  nyata dalam perbuatan.

Selain itu setidaknya program  pemberian bantuan ini  dapat membuka katup sinyal pendidikan " Knowing "  seperti yang diajarkan sebagai norma agama ,sosial  yang menjadi pengetahuan  pelajaran di bangku sekolah    agar dapat  ditingkatkan kualitasnya , gradingnya  / maqom nya menjadi  " Being " yakni tahu dan  mampu  capable mengaplikasikan pengetahuan yang di peroleh ,dimanifestasikan secara NYATA , konsekwen dan konsisten . Sebagai  respek  memberi  respon  terhadap  daya baca terhadap  lingkungannya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun