Mohon tunggu...
M. Agung Akbar
M. Agung Akbar Mohon Tunggu... Perawat - agung19001@mail.unpad.ac.id

Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Optimalisasi Penanganan Covid-19 Melalui Penguatan Puskesmas

26 Maret 2021   05:52 Diperbarui: 1 Juli 2021   11:22 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih dari satu tahun sejak kasus Covid-19 pertama kali ditemukan di Indonesia belum menandakan adanya pelandaian kurva yang signifikan. Sebaliknya, situasi Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang dikelola pemerintah hingga 26 maret 2021 menunjukkan bahwa terdapat 1.482.559 kasus terkonfirmasi positif, 125.279 kasus aktif, dan 40.081 orang meninggal dunia. Hasil kajian Kementerian Kesehatan RI juga menunjukkan bahwa rumah sakit hanya dapat menampung 20% kasus terinfeksi, sedangkan terdapat 80% kasus berada di area komunitas. Berdasarkan hal tesebut maka dibutuhkan berbagai upaya pencegahan dan strategi penanganan yang komprehensif untuk memutus rantai penularan, khususnya di layanan kesehatan primer seperti Puskesmas.

Pelayanan Puskesmas merupakan kebutuhan esensial dari fondasi ketahanan sistem kesehatan nasional untuk memastikan keterjangkauan akses layanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Puskesmas memiliki peran krusial dalam melakukan upaya promotif dan preventif dengan jumlah ketersediaan 10.134 Puskesmas yang ikut berpartisipasi dalam merespon Covid-19. Hal ini didukung pengalaman yang didapat dari China, Singapura, dan Korea Selatan yang menunjukkan bahwa penguatan layanan kesehatan primer menjadi kunci pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Mengapa kunci penanganan Covid-19 itu ada Puskesmas? Hal ini karena langkah prevensi, deteksi, dan respon yang terintegrasi di Puskesmas melalui active case finding dan pemberdayaan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) merupakan poin utama dalam pencegahan penularan Covid-19.

Ditengah kondisi darurat kesehatan masyarakat, Puskesmas merupakan kunci utama dalam melakukan penyelidikan epidemiologi. Salah satu upaya yang dapat digunakan yaitu  melalui tracing, testing, dan treatment (3T) di masyarakat. Pendekatan upaya 3T bertujuan untuk mengendalikan rantai infeksi penyakit dengan mendeteksi dini, melakukan tes diagnostik, melacak kontak erat, dan menyarankan mereka untuk mengisolasi agar dapat mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Sejalan dengan peran preventif Puskesmas, penguatan langkah deteksi dan penemuan kasus secara diri dapat mencegah terjadinya penularan berkelanjutan di masyarakat.

Selanjutnya, kekuatan utama layanan kesehatan primer yaitu ada di masyarakat. Maka dari itu, pemberdayaan dan keterlibatan masyarakat yang terintegrasi merupakan aspek penting yang dilakukan oleh Puskesmas. Adanya unsur kemasyarakatan setempat dapat dimanfaatkan untuk membantu upaya edukasi dan surveilens berbasis masyarakat. Hal ini agar dapat meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan yang disarankan. Penguatan keterlibatan masyarakat dapat mengembangkan rencana dan memberikan informasi untuk perubahan perilaku masyarakat secara luas. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat menjadi pilar penting dalam merespons masalah kesehatan di masyarakat.

Upaya promotif dan preventif merupakan tindakan prioritas dalam merespon pandemi mengingat peningkatan kasus yang terus meningkat signifikan di Indonesia. Langkah active case finding melalui upaya 3T dan pemberdayaan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan 3M merupakan poin utama dalam pencegahan penularan Covid-19. Keterlibatan aktif Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dapat membantu meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas layanan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, optimalisasi penanganan Covid-19 melalui penguatan Puskesmas diharapkan dapat memutus mata rantai penularan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun