Mohon tunggu...
magphira jinggar
magphira jinggar Mohon Tunggu... Lainnya - abcd

Mahasiswa FISIP Sosiologi UMM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena Tumbangnya Pohon Beringin Lumajang

27 Januari 2021   16:18 Diperbarui: 27 Januari 2021   16:24 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pohon Beringin merupakan salah satu alun --alun Lumajang adalah sebuah pohon beringin yang ukurannya besar dan rindang. Namun sayang warga kini tak lagi bisa menyaksikan dan menikmati rindangnya pohon yang usianya diperkirakan sudah ratusan tahun itu.Usianya diperkirakan hampir satu abad . 

Beberapa hari terakhir warga Lumajag dihebohkan dengan adanya fenomena pohon beringin tumbang dan terbelah menjadi 3 bagian. Beberapa bulan lalu, pohon beringin ini mengalami kekeringan. Daunnya menguning dan rontok. 

Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat itu berpesan kepada dinas terkait agar ekstra hati-hati dalam menjaga kelestarian pohon beringin. Namun, kali ini soal lain. Luma membiarkan pohon beringin tumbang setelah hujan deras di kabupaten Lumajang. Selain akarnya yang lepas akibat usia, runtuhnya pohon beringin tersebut diyakini akibat hujan deras dan angin kencang yang menyapu kota Lumajang. 

Untungnya, tidak banyak warga yang berada di sekitar saat kejadian. Dengan cara ini, tidak ada korban jiwa yang menumbangkan tiga pohon. Hanya sebagian tanaman hias dan lampu Alun-Alun yang terlihat rusak karena terkena ranting dan dahan.

Beringin ini menemani pemerintahan Lumajang ratusan tahun, wajib melestarikan simbol lingkungan hidup ini.  Belum diketahui penyebab kejadian ini. Namun, pohon diketahui tumbang saat hujan mengguyur sebagian besar wilayah Lumajang sejak siang. kejadian robohnya pohon beringin tersebut menyita perhatian pengendara motor yang sedang melewati jalan di kawasan Alun-alun Lumajang. 

Tak ayal, banyak pengendara dan warga yang ingin menyaksikan dan mengabadikannya melalui gadget mereka. Seorang warga setempat mengatakan bahwa pohon ini telah meninggalkan banyak kenangan untuknya, terutama saat ia masih kecil. Dia mengenang: "Ketika saya masih muda, kakek nenek saya sering bermain dengan saya di bawah pohon beringin ini."

Petugas BPBD menebang dan membersihkan pohon beringin dengan bantuan Satpol PP, TNI, Polri dan Badan Lingkungan Hidup. Ukuran pohon yang besar membuat pembersihan membutuhkan waktu lama. Bahkan saat larut malam. Petugas gabungan telah membersihkan dan menebang pohon beringin selama ratusan tahun. 

Terkait kejadian itu, pemerintah setempat berencana mengganti beringin yang tumbang dengan pohon baru. Untuk jenisnya pun sama sebab pemerintah tak ingin warga Lumajang kehilangan ikon Alun-Alun. 

Perlu waktu puluhan atau ratusan tahun sampai pohon beringin tumbuh besar. Kalaupun mereka memperkenalkan barang-barang yang sudah jadi, pondasinya tidak akan sekuat sebelumnya. Namun pemerintah tetap optimis dan menanam kembali bibit pohon beringin yang baru.

Teori siklus ini diaungpakan oleh Ibu Kaldun yang dalam beberapa sejarah sosiologi ia lebih tua penemuan ilmu sosiologi di bandingkan dengan Aguste Comte teori siklus beranggapan bahwa bentuk perubahan sosial tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun, bahkan orang-orang ahli yang mencoba mengendalaikan tidak bisa dihadang. 

Dalam setiap kehidupan masyarakat terdapat siklus yang harus diikutinya. Kebangkitan dan kemunduran suatu peradaban (budaya) tidak dapat dielakkan, dan tidak selamanya perubahan sosial yang ada akan memeliki dampak positif perubahan sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun