SERAGAM SATPAM DAN POLISI YANG MEMBINGUNGKAN
Â
Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia khususnya dibuat bingung oleh kebijakan dari Kepolisian Republik Indonesia tentang pengamanan Swakarsa. Kebijakan ini berisi tentang pemberlakuan dan penetapan seragam beserta atribut Satuan Pengamanan atau yang sering kita kenal dengan sebutan Satpam. Masyarakat dibuat bingung karena kemiripan seragam dari anggota Polri dan Satpam sendiri.
Brigadir Jendral Awi Setiyono selaku Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri saat ini, menyatakan bahwa seragam Satpam diubah menjadi seperti Polisi berguna untuk menjalin kedekatan emosional antara instansi Polri dan Satpam. Selain itu, dapat berguna sebagai rasa kebanggaan dan percaya diri dari personal Satpam sebagai pengemban fungsi kepolisian yang terbatas.
Tetapi hal ini tentu sangat membingungkan bagi kalangan masyarakat saat bepergian maupun berada di sebuah perkantoran. Banyak dari mereka yang tidak bisa membedakan antara Polisi atau Satpam saat berada dari kejauhan. Faktanya sering terjadi kesalahan masyarakat khususnya saat di jalan raya, mereka mengira bahwa itu polisi. Tak sedikit dari mereka yang memutar kendaraannya dan berbalik arah sehingga dapat menyebabkan kemacetan. Lebih parahnya lagi dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Masyarakat merasa kebijakan ini dibuat untuk menakut-nakuti dengan adanya polisi dimana-mana. Apabila kebijakan ini terus digunakan maka kedepan akan merugikan masyakat umum. Karena, saat kita membutuhkan petugas Polisi malah Satpam yang terlihat dari kejauhan. Begitu pun juga sebaliknya, apabila kita sedang memerlukan bantuan dari petugas satpam mereka dapat semena-mena dan penyalahgunaan dengan seragamnya yang mirip dengan Polisi tersebut. Kebijakan ini dirasa sangat kurang tepat bagi Sebagian besar masyarakat.
Setelah penerapan kebijakan ini berjalan dari akhir tahun 2021 hingga sekarang, lagi-lagi masyarakat dibuat bingung dengan kabar yang menyatakan bahwa seraga Satpam yang mempunyai kemiripan dengan Polisi akan diganti lagi. Perubahan yang akan diganti adalah pada warna seragam tersebut. Yang awalnya bewarna coklat muda akan diganti menjadi krem. Alasan digantinya warna seragam Satpam karena banyaknya masukan dari masyarakat yang mengeluh akibat seragam Polisi dan Satpam dinilai sangat mirip. Sehingga banyak dari mereka salah saat membedakan.
Kebijakan tersebut dinilai sangat tidak masuk akal dan menambah bingung masyarakat serta banyak dari mereka yang bertanya-tanya mengapa hal ini dapat terjadi. Apakah saat mendesain tidak dibandingkan dulu terhadap seragam polisi? Apakah saat menetapkan seragam satpam tidak terjadi kesepakatan antara Lembaga kepolisian? Atau ada hal lainnya?. Tentu sangat tidak mungkin apabila mereka tidak mengadakan rapat guna membahas seragam satpam dan tentu juga pihak kepolisian menyadari bahwa seragam tersebut memiliki kemiripan dengan seragam dinas polisi.
Terlihat sangat jelas bahwa Lembaga Kepolisian tidak menimbang serta mematangkan kebijakannya tersebut sehingga terjadi banyak perubahan pada seragam Satpam. Banyak dari masyarakat yang memberikan masukan dan aspirasinya tentang kebijakan seragam Satpam tetapi tidak ada perhatian dari Lembaga berwenang tersebut. Setelah banyak saran yang ada akhirnya terjadi wacana untuk merubah kembali seragam Satpam ini.
Disisi lain lembaga kepolisian mengatakan bahwa kebijakan tersebut sudah di pertimbangkan bahkan jauh-jauh hari sebelum ditetapkan kebijakan seragam ini. Tetapi harus ada uji coba supaya tau efek positif dan negatifnya sehingga dapat diubah ketika banyak terjadi efek negative dari penggunaan kebijakan seragam ini. Sehingga lembaga Kepolisian Republik Indonesia memutuskan untuk mengubah lagi seragam Satpam yang memiliki kemiripan dengan Polisi dengan mengubahnya menjadi warna krem. Â