Mohon tunggu...
Maghfira Annur Kamila
Maghfira Annur Kamila Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswi Komunikasi

Muslimah perindu perisai ummat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Slamet Wuryadi, Pengusaha Ternak Puyuh Hasilkan Rp30 Juta per Hari

16 Mei 2019   08:10 Diperbarui: 16 Mei 2019   08:17 1767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy


KABUPATEN SUKABUMI. 15 Mei 2019. Siapa yang tidak mengenal sosok Slamet Wuryadi,  pria kelahiran Jepara tahun 1971 ini telah menikmati hasil kerja keras dari usaha agribisnis yakni sebuah bisnis peternakan burung puyuh yang telah mengantarkannya ke puncak kesuksesan. 

Semua itu bermula pada  tahun 1992 dirinya hijrah ke sukabumi. Bukan tanpa alasan, melainkan dia percaya bahwa sukabumi adalah daerah potensial untuk dijadikan lahan usaha Agribisnis.

Jalan Slamet mencintai puyuh, tak terlepas dari pengalamannya sendiri sejak menempuh kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB). Awal kariernya juga menghantarkan Slamet bekerja di korporasi peternakan, Sierad. 

Titik luncur dirinya menguasai ilmu dan praktik budidaya puyuh juga didapatkan Slamet saat menjadi Manajer PT Golden Quail Farm, sebuah peternakan puyuh terbesar di Asia. Namun setelah bekerja selama 10 tahun, Slamet menyatakan resign dari perusahaan.

Pengalaman  menjadikan Slamet Wuryadi semakin matang dalam menentukan langkahnya, dengan bermodalkan bibit telur puyuh sebanyak 600 butir seharga Rp175.000 rupiah, Slamet memulai kisahnya dalam merintis usaha ini, hingga sekarang terbukti puyuh miliknya sudah mencapai 30-40 ribu ekor puyuh. 

Dalam mejalankan usaha selamat bekerjasama dengan sang istri, disaat Slamet tidak ada di rumah mengurusi pekerjaannya sebagai konsultan, istrinyalah yang mengurus puyuh-puyuh tersebut sambil mengurusi anaknya yang masih kecil. 

Kala itu area peternakan Slamet masih menjadi satu dengan rumah tempat tinggal mereka. Namun kini berubah mnjadi peternakan seluas 3000 meter yang sudah terpisah dari tempat tinggalnya.

Perjuangan Slamet kala itu tidak mengenal lelah dan meyerah, hingga sekarang dirinya sudah memiliki tiga perusahaan yakni CV Slamet Quail Farm, PT Pondok Puyuh Indonesia, Pondok Wirausaha CFE-SQF. 

Central perusahaan puyuh ini adalah CV. Slamet Quail Farm, sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2002 di sekitar kediaman Slamet yaitu di Desa Cilangkap Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi. Kini selamet memiliki 100 lebih karyawan  dan memiliki asset sebanyak 36,5 milyar.

Alasan Slamet memilih beternak puyuh dibandingkan unggas lainnya adalah prospek bisnis puyuh di indonesia sangat menjanjikan. Menurut data kebutuhan telur puyuh secara  nasional mencapai 7 juta butir/hari, sedangkan produksi hanya mampu mencukupi sekitar 4 juta butir/hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun