Pendidikan demokrasi sendiri merupakan upaya atau sarana untuk menumbuh kembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan demokratis. Pendidikan demokrasi dapat dilaksanakan melalui pendidikan formal, nonformal, atau informal.Â
Pendidikan demokrasi memiliki tujuan untuk mempersiapkan masyarakat agar berpikir kritis dalam bertindak demokratis melalui aktivitas demokrasi dan menanamkan kesadaran kepada generasi muda, bahwa demokrasi merupakan bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak warga masyarakat.
Pendidikan demokrasi tentu berperan aktif dalam menekan angka golput, penerapan pendidikan demokrasi yang paling efektif dapat dilaksanakan melalui pendidikan formal seperti pendidikan kewarganegaraan di sekolah.
Penerapan ini dilakukan guna menyadarkan generasi muda akan pentingnya menyuarakan pendapat melalui pemilihan umum, melalui pendidikan demokrasi kita dapat diajarkan mengenai implementasi praktik demokrasi yang baik, sosialisasi, dan aktualisasi konsep.Â
Pendidikan demokrasi juga dapat mengajarkan kita berfikir kritis dalam memilih calon pemimpin yang tepat sehingga generasi muda tidak bimbang dan awam mengenai praktik demokrasi ini, masyarakat khususnya generasi muda juga menjadi sadar dan tidak buta informasi mengenai pemilihan umum.Â
Namun hal itu tentunya kembali kepada pribadi masing-masing apakah mau menerapkan dan mengimplementasikan atau tidak. Karena kesadaran masyarakat terutama generasi muda dapat membantu mengurangi angka golput dalam setiap pelaksanaan pemilu.