Mohon tunggu...
Afi Magfiroh
Afi Magfiroh Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayah

13 Mei 2018   23:15 Diperbarui: 14 Mei 2018   00:13 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

hari ini tanggal 13 Mei 2018 aku di beri kabar oleh keluarga kalau ayahku lagi di rawat di rumah sakit, seketika hatiku terasa hancur fikiranku bukan berada lagi di ragaku air mata dengan sekejap langsung tumpah tak bisa tertahan lagi, mana ada anak yang sanggup melihat ayahnya sakit dan di sisi lain anak tersebut tidak berada di samping ayahnya untuk menemani ayahnya berjuang, mana ada....? 

Karena posisi ku saat ini jauh darinya aku sekarang masih berada di kampus yang tempatnya jauh dari rumah dan tidak pulang. dan seketika itu pula aku menjerit dengan suara yang sedikit parau dan mulut yang ku bungkam sarung karena begitu syoknya aku, ayah yang begitu kuat dan tegar dimataku sekarang lagi sakit itu yang berada di fikiranku, ayah yang setiap hari berjuang cari nafkah banting tulang siang dijadikan malam malam dijadikan siang demi bisa melihat aku jadi orang yang sukses nanti, superhiro dalam hidupku. 

Inginku menggantikan posisinya ayah, hatiku bergejolak dan berkata "ya allah mengapa harus ayahku yang sakit, mengapa bukan aku aja ya allah" aku bernego kepada tuhan agar sakit itu diangkat dari dalam diri ayahku dan di berikan di dalam tubuhku, namun aku hanyalah manusia biasa yang tidak mungkin bisa merubah takdir  yang bisa kulakukan hanya berdo'a dan terus berdo'a. saat ku berbincang lewat telefon genggam dengan ayahku beliau selalu menutupi akan keadaan yang dia alami sekarang dan akupun percaya bahwa ayah dalam keadaan sehat namun saat telefon genggam berpindah ditangan ibuku, ibuku berterus terang kepadaku namun ibuku berpesan agar aku tidak boleh menangis saat sudah mendapatkan kabar yang sesungguhnya di situlah aku baru mengetahui keadaan yang sebenarnya. 

Aku yakin ya allah setiap penyakit pasti ada obatnya dan engkau maha penyembuh segala penyakit bahkan penyakit yang dikira mustahil bisa disembuhkan tetapi jika engkau menghendaki maka semua itu akan teratasi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun