Mohon tunggu...
Magdalena Suster
Magdalena Suster Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar merangkai kata

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mencintai Gereja dan Umat Manusia seperti Yesus

1 Februari 2023   08:56 Diperbarui: 1 Februari 2023   11:54 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pribadi

Semua umat manusia dipanggil dan diutus untuk bahagia. Panggilan untuk bahagia itu sudah dianugerahkan Allah kepada semua ciptaan sejak dunia dijadikan. Allah menciptakan segala yang ada dengan cinta. Demikian juga dengan manusia diciptakan dengan cinta. Karena manusia diciptakan dengan cinta maka manusia memiliki cinta didalam dirinya.

Cinta yang dimiliki oleh manusia itu ialah bagian dari cinta Allah yang diberikan dengan cuma-cuma kepadanya. Manusia, tumbuh dan berkembang dalam cinta-Nya.

Namun, dibalik semua itu terkadang hal buruk timbul. Itu bukanlah karena kebaikan dan cinta Allah tidak menyertai manusia. Tetapi karena manusia kurang mampu menanggapi secara keseluruhan cinta-Nya.

Dalam situasi ini seseorang dipanggil dan diutus untuk menjadi saranan pewarta kabar sukacita bagi semua umat beriman. Agar semua umat manusia merasakan belas kasih Allah secara nyata.

Pewartaan yang diberikan oleh seseorang harus dijiwai oleh Kristus agar pewartaan itu dapat membuahkan hasil yang baik. Melalui berkat dari Kristus, seorang misioner akan menjadi pewarta yang unggul. Semangat misioner ini menghantar banyak orang memperoleh keselamatan dari Allah.

Dengan pewartaan yang diberikan itu juga, cinta Kristus sungguh-sungguh memberi kekuatan dan menghidupkan serta memberi kebahagiaan bagi dirinya serta bagi mereka yang mendengarkan pewartaanny. Seorang misionaris adalah manusia seturut gambaran Sabda Bahagia.

Dalam Injil Matius dijelaskan bahwa Yesus sebelum mengutus para murid-Nya untuk mewartakan Injil, Yesus didalam amanat "misioner-Nya" bdk Mat 10 mengajarkan para murid.

Ajaran yang diberikan Yesus erat kaitannya dengan situasi hidup orang-orang pada zaman itu. Yesus mengajarkan mereka tentang lorong-lorong tugas perutusan: kemiskinan, kelemah-lembutan, menerima penderitaan dan penyiksaan, kerinduan akan keadilan dan damai, cinta kasih dengan kata-kata.

Yesus mengatakan demikian karena situasi kehidupan manusia pada zaman itu sangat memprihatin terutama bagi orang-orang yang memiliki status sosial rendah. Selain karena status sosial juga keharmonisan hidup sangat terancam.

Yesus mengajarkan para murit tentang lorong-lorong tugas perutusan: kelemah-lembutan, menerima penderitaan dan penyiksaan, kerinduan akan keadilan dan damai, cinta kasih.

Tujuannya ialah agar para murid berjuang dan tidak mudah menyerah apabila mengalami kesulitan. Dengan menghayati sabda bahagia, misionaris menunjukka secara kongkret Kerajaan Allah itu sudah datang dan bahwa dia telah menerimanya.

Ciri-corak khas dari setiap kehidupan misioner sejati adalah suatu kegembiraan batiniah yang berasal dari iman, di dalam suatu dunia yang tersiksa dan tertekan oleh begitu banyak persoalan, suatu dunia yang tergoda menjadi pesimitis, orang yang mewartakakn "kabar baik" mestilah orang yang telah menemukan pengharapan sejati di dalam Kristus.

Apabila seorang misionaris belum menemukan pengharapan sejati di dalam Kristus maka dia tidak akan mampu menjalani tugas perutusan tersebut dengan sukacita.

Seorang misioner dituntun oleh cinta kasih Kristus yang mengumpulkan dan mempersatukan seluruh umat yang percaya kepada-Nya. Melalui cinta Kristus yang dibawakan oleh seorang misioner mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai berai bdk. Yoh 11:52.

Cinta kasih dari Sang gembala yang mengenal domba-dombanya, yang mencari mereka dan mempersembahkan hidupnya bagi mereka bdk. Yoh 10.

Mereka memiliki semangat misioner, merasakan cinta Kristus yang berkobar-kobar dalam jiwa-jiwa dan mencintai Gereja sebagaimana dilakukan dulu oleh Kristus.

Misionaris telah melakukan apa yang diajarkan kepada mereka bagaimana mewartakan kasih Allah. Melalui kesiap sediaan mereka dalam mewarta banyak jiwa-jiwa terselamatkan oleh-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun