Selama suplai listrik di Indonesia masih didominasi oleh penggunaan bahan bakar fosil, maka penggunaan kendaraan listrik hanyalah ilusi semata.
Kendaraan listrik adalah kendaraan yang menggunakan energi listrik untuk menghasilkan energi mekanik sebagai penggerak. Saat ini, Pemerintah Indonesia, baik pemerintah pusat maupun daerah sedang gencar untuk melakukan percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dengan memberikan insentif kepada perusahaan, instansi, atau perguruan tinggi untuk mempercepat program tersebut.Â
Pemerintah tentu berharap bahwa program tersebut dapat menjadi solusi atas permasalahan lingkungan yang ada saat ini, seperti mengurangi emisi karbon, mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, meningkatkan kualitas udara, efisiensi energi, dan lain-lain.Â
Lalu, apakah kendaraan listrik menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut?
Bahan bakar fosil dalam produksi listrik di Indonesia
Berdasarkan Modul Statistik Energi dan Ekonomi Indonesia tahun 2023, penggunaan energi di Indonesia masih didominasi oleh batubara sebanyak 39.69%, diikuti dengan penggunaan minyak bumi sebanyak 29.91%, gas alam sebanyak 17.11%, dan energi terbarukan sebanyak 13.29%. Artinya, sumber listrik di Indonesia masih didominasi oleh penggunaan energi fosil.Â
Statistik tersebut menunjukkan bahwa penggunaan kendaraan listrik untuk mengatasi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara masih menjadi ilusi semata. Sumber listrik di Indonesia didominasi oleh PLTU dengan batubara sebagai bahan bakar. Di sisi lain, kontribusi energi terbarukan sebagai penyuplai listrik masih sangat kecil dan jauh dari kata efektif dibandingkan dengan batubara.
Masalah lingkungan tambang nikel
Selain dominasi energi fosil sebagai sumber listrik di Indonesia, nikel sebagai sumber litium yang menjadi bahan baku pembuatan baterai pada kendaraan listrik masih menimbulkan polemik terhadap lingkungan. Penambangan nikel yang tidak bertanggung jawab juga merusak lingkungan. Sebagai contoh, daerah Sulawesi Tenggara sebagai pusat nikel di Indonesia mengalami perubahan kondisi alam yang signifikan. Banyak berita tersebar terkait kecelakaan kerja pada smelter nikel yang tidak memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).