Mohon tunggu...
Sayed Ahmad Fauzan
Sayed Ahmad Fauzan Mohon Tunggu... -

Life is Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hijriah Vs Masehi

15 November 2012   07:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:19 3233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Selamat Tahun Baru Islam 1434 H.
Do you know start the New Islamic Year ? Islam telah memulai tahunnya pada saat Nabi Muhammad SAW, Hijrah(pindah) dari Kota Mekkah ke Kota Madinah. Rasulullah saat itu ingin lebih menyebarkan syiar islam, dan ada beberapa keluarganya yang tinggal di kota madinah. Tanpa diduga rasulullah mendapat sambutan hangat dari para penduduk kota madinah. Semenjak Rasulullah wafat, para sahabat Rasulullah merasa sangat membutuhkan kalender tahunan yang bersumber pada bulan-bulan pada islam. Khalifah tersebut diantaranya Usman bin Affan r.a, Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a. dan Thalhan bin Ubaidillah r.a. Mereka bermusyawarah menentukan kalender islam sejak Rasulullah hijrah. Penetapan itu dimulai saat pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab. Saat itu Rasulullah (Muhammad) pergi meninggalkan kota mekkah dengan maksud hijrah(pergi) ke kota madinah untuk berdakwah(menyebarkan) agama islam. Rasulullah diterima dengan baik oleh penduduk madinah. Para khalifah telah sepakat dan Islam kemudian berkembang dengan sistem kalender yang disebut Tahun Hijriah. Terlihat jelas perbedaan Kalender masehi dan hijriah. Jikalau Tahun Masehi belum tentu jelas sistem sejarahnya. penetapan tahun masehi ditetapkan oleh bangsa romawi yang sangat kuno.
Pada zaman kerajaan bangsa arab juga telah dikenal bulan, dan  pada zaman dahulu penanggalan kalender hanya menyebutkan tahun berdasarkan sistem penamaan suatu keadaan. Misal, Nabi Muhammad lahir di kota mekkah pada tahun gajah, tanggal 12 Rabiul Awwal. Sehingga sesungguhnya Allah SWT, telah menetapkan bulan, ada 12 bulan dalam setahun, tertulis dalam Al Qur'an. Firman Allah Subhana Wata'ala: ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS : At Taubah(9):36). Islam pada zaman rasulullah telah dikenalkan bulan, penamaan bulan dimulai dari bulan Muharram, kemudian Safar, Rabiul Awal, Rabul Akhir, Jumadil awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqaidah dan terakhir Dzulhijjah. Setelah ilmu astronomi dikembangkan oleh islam tepatlah bahwasanya benar teori bulan mengelilingi bumi, sehingga 1 tahun ada 12 bulan. Kalender masehi menetapkan tahun berdasarkan pada waktu 00.00 malam sedangkan pada kalender tahun hijriah pergantian waktu ditetapkan pada saat matahari terbenam. Hal ini yang membuat bahwa kalender hijriah lebih dan memang rasional, jikalau penetapan pergantian waktu dimulai saat terbenamnya matahari.
Kita telah ketahui bersama bahwasanya peradaban dunia tumbuh setelah islam datang, islam datang membawa begitu banyak perubahan, dari bidang ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya tidak terkecuali ilmu bumi. Islam pada hakikatnya agama yang damai, toleransi dan menghargai dan mempunyai hukum yang tegas. Semenjak saat itu kalender hijriah ditetapkan dan dipelajari juga oleh bangsa barat dan mereka mengakui bahwasanya islam penemu teori astronomi. Tidak heran hampir setiap tahun terjadi peningkatan pemeluk agama islam. Syiar islam telah menyebar dengan baik, sesungguhnya umat manusia harus menyadari betapa islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Masyarakat kini telah populer dengan masehi, namun seharusnya kita bisa untuk membiasakan menyambut hari dengan kalender islam, misal menuliskan tanggal kalender hijriah sebelum menulis catatan, atau membeli kalender yang ada sistem tahun hijriahnya. Tahun Hujriah harus kita syiarkan karena ini merupakan budaya islam dan teori sistem tahunan yang telah Allah ciptakan. (by sayed 1 Muharram 1434 H)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun