Rakyat DKI Jakarta akan memilih pemimpin mereka untuk masa lima tahun ke depan. Mereka akan meilih satu dari dua kandidat yang tersedia. Apakah mereka akan kembali memercayakan kepada Bang Foke atau justru memberikan amanah kepada Jokowi? Kita tunggu saja sore ini.
Rakyat DKI kemungkinan besar akan memilih pemimpin baru mereka dan tak lagi memberi kesempatan kedua bagi petahana. Selain karena Foke dianggap tidak memberikan perubahan berarti bagi warga, keberhasilan Jokowi memimpin Solo patut ditransformasikan ke dalam kepemimpinanDKI ke depan.
Pemilihan DKI-1 kali ini mendapat begitu banyak perhatian. Ini mengingat banyak yang berkepentingan. Dari yang sekadar ngramein sebagai tebak-tebakan sampai dengan penganalisa serius dari kelompok yang akan menggunakan Pilkada ini sebagai salah satu alat ukur strategi Pilpres 2014!
Bahkan begitu banyak penggembira, seperti saya yang tiap hari mengikuti berita Pilkada ini. Dari sejumlah penggembira, yang turut memberikan komentar, tulisan, opini dan analisanya di media online terlihat mereka mengidolakan Jokowi untuk memimpin DKI. Dan, posisi itu kemungkinan akan sama dengan apa yang diinginkan warga DKI.
Dari situasi seperti itu, analisa akan condong menyuguhkan pengganti SBY bukan dari partai penguasa. Dari sini, para pakar dan penganalisa akan hiruk-pikuk menyusun strategi menghadapi Pilpres 2014 nanti.
Kalau Pilpres DKI berjalan aman tertib dan lancar, bisa jadi, rakyat kini sudah semakin pintar dan dewasa. Rakyat yang pintar akan memilih pemimpin yang amanah dan menyejahterakan mereka. Dan partai yang foya-foya bakal gulung tikar karena ditinggalkan rakyatnya.
Selamat memilih.***
Artikel lain:
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/16/supoter-dc-united-sama-dengan-bonek/
http://politik.kompasiana.com/2012/08/16/menggugat-skenario-pencitraan-tim-foke-nara/
