Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci tidak mengetahui apapun diibaratkan dengan kertas kosong, namun diberikan karunia berupa pendengarah,penglihatan,  hati nurani dan potensi yang sangat luar biasa yakni berupa kelebihan,akan tetapi kekurangan juga ada pada diri anak. Pada umumnya anak seringkali mengalami hambatan dalam pertumbuhan maupun perkembangannya.Orang tua memang perlu memperhatikan setiap proses pembelajaran yang dilalui anak, seperti halnya ketika anak di tanya," dido ini apa?" .tidak jarang anak kebingungan atau bahkan tidak merespon pertanyaan yang diajukan oleh sang ibu padahal berkali- kali sang ibu menjelaskan,"ini bola dido". Kejadian seperti ini membuat para orang tua menjadi dilema disebabkan karena kurangnya pemahaman dan tidak terpenuhinya perkembangan kognitif pada anak. Oleh karena itu Perkembangan kemampuan kognitif menjadi salah satu aspek yang  sangat penting untuk masa depan anak,dengan perkembangan kognitif mampu menstimulasi anak untuk memicu kecerdasan anak dalam berbagai aspek.
   Kognitif merupakan kemampuan untuk mengerti sesuatu sedangkan,perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan Perubahan yang terjadi pada kehidupan manusia untuk  memahami,mengolah informasi, memecahkan masalah dan mengetahui sesuatu. Jean Piaget adalah salah satu tokoh yang meneliti tentang perkembangan kognitif dan mengemukakan tahapan tahapan perkembangan kognitif.Â
Nih buat para orang tua yang masih dilema bagaimana sih cara agar pola pikir anak tidak terhambat, yuk simak tahapan-tahapan perkembangan kognitif  berikut ini.
1. Tahap sensorimotor
        Tahap sensorimotor ini dimulai dari usia 0 sampai 2 tahun. Bayi lahir dengan bawaan dan keinginan untuk mengekplorasi lingkungan sekitarnya. Pada tahap ini anak bermain dengan melakukan aktivitas dan menjadi pengalaman baginya. Ketika bermain anak mulai menggunakan barang-barang disekitarnya sesuai konteks yang tepat, seperti mengoceh melalui telephone. Kemudian anak bisa menyebut namanya sendiri dan nama panggilan orang lain yang sering ia dengar.Anak dapat mengakatakan apa yang ia lakukan dengan kata-kata dasar seperti,"dena makan atau deka minum." padahal maksud dari perkataan anak yaitu memberitahu bahwa dena sudah makan, dan deka mau minum. Anak juga sering menirukan gerakan orang dewasa yang ia lihat, seperti melihat sang ibu menyapu, anak akan mengikuti gerakan ibunya menyapu.
Kegiatan yang mampu membantu perkembangan kognitif pada anak yakni:
 a. Ajak anak mengobrol sejak bayi, secara langsung anak akan ikut mengobrol walaupun bahasanya tidak dimengerti.
b. Nyanyikan lagu yang familar ia dengar atau mungkin lagu kesukaan anak, yang mencakup nama benda atau hewan yang berbeda, seperti "cicak di
   dinding". anak dapat memperbaiki ingatan dan perhatian jangka pendeknya.