Mohon tunggu...
Siti Maesarah
Siti Maesarah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apa Sih Patron-Klien Itu?

30 April 2016   11:56 Diperbarui: 30 April 2016   13:00 3517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Apa Sih Patron-Klien itu?

Halo lagi, nah, kali ini saya akan menulis sedikit ulasan tentang sebua pembahasaan yang kalau bisa dijelaskan sangatlah panjang dan banyak yaitu pembahasaan tentang patron-klien yang dimana berhubungan sedikit tentang kebudayaan yang ada di Makassar. Saya akan membahas sedikit tidaknya yang saya ketahui tentang patron-klien sebelum itu kita harus tahu apa sih patron-klien itu.

Patron-klien adalah hubungan yang tidak sejajar { tetapi secara teritis tidak mengikat } antara atasan { patron atau pemimpin } dengan sejumlah bawahan { klien atau pelayanatau pengikut } berdasarkan pertukaran pelayan yang asimetris dimana secara the facto patron tergantung kepada para klien yang memberi pelayanan Cuma Cuma yang bisa mencakup kewajiban secara ekonomis , tugas tugas berupah atau tidak menjadi prajurit perang, dukungan politik dan pelayanan lainya diimbangi dengan peran patron untuk menjadi figure pemimin bagi semua klien dan pemberian bantuan termasuk pinjaman uang dan perlindungan yang disediakan sang patron jika diperlukan.

Nah itu tadi sedikit pengertian mengenai patron-klien, selanjutnya saya akan membahas lebih banyak

Tujuan utamanya sendiri adalah memberi konstribusi dalam membangun pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana hubungan semacam itu telah dan terus berperan hingga kini dalam komunitas-komunitas bugis dan Makassar.

Patron dank lien itu sendiri berasal dari suatu model hubungan sosial yang berlangsung pada zaman romawi kuno mereka memiiiki hubungan keluarga yang dekat engan keluarga pelindung mereka yang nama keluarganya mereka gunakan dan upacara pemujan keluarganya mereka ikuti. Kita juga dapat melihat organisasi sosial bugis Makassar tradisional mencakup sistem stratifikasi sosial yang mengatur posisi setiapp anggota masyarakat. Dalam sistem politik orang bugis dan Makassar tradisional jabatan politik tidak selamanya diperoleh lewt garis keturunan tidak ada aturan mutlak yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan siapa yang akan menggantikan bangsawan kelas atas dengan gelar seperti orag karaeng dan lain lain.

Hubungn patron-klien mewarnai segenap aspek kehidupan masyarakat bugis dan makassar dalam berbagai bentuk berbeda sesuai keadaan yang ada dan juga baik patron dan klien sangat sadar seperti apa hubungan yang terjalin diantara mereka satu sama lain dan bagaimana kita harus bersikap ntuk mempertahankan memperluas atau bahkan mengakhiri hubungan tersebut. Dan yag harus kita ketahui adalah pada zaman modern dengan adanya tekanan terhadap institusi local yang digolongkan kedalam kategori “ feudal” oleh para pengkritiknya kecenderungan mengganti ikatan patron-kien dengan hubungan majikan pekerja di bidang pertanian dan usaha lainya kemungkinan besar akan semakin memperbesar pendapatan orang orang kaya namun memperburuk taraf hidup orang orang yang tidak memiliki lahan yang berjumlah jauh lebih banyak dan pada saat yang kehilangan pula keuntungan yang mereka harapkan dapat diperoleh dari hubungan dengan sang patron.

Demikianlah paparan saya tentang patron-klien yang saya ketahui jika ada kritik dan saran tentang tulisan saya , saya sebagai mahasiswi saya akan menerima kritik dan saran tersebut dan menjadikanyya sebuah refrensi yang besar bagi saya agar saya bisa lebih baik dari sebelum sebelumnya dan lebih mantap di masa depan.

Terima Kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun