Kening mulai memanas
Bagai gurun tak beralas
Hidung mengucur deras
Tak terasa sekujur tubuh makin memanas
Oooh begini rasanya meriang keras
Berawal telat asupan
Dengan setumpuk kegiatan
Sampai-sampai makan pun terlupakan
Jadinya berantakan
Oooh jangan sampai Tuhan pun dilupakan
Wahai tubuh bersabarlah
Walau engkau berusaha kuat tetaplah
Yang kuasa yang punya polah
Kita hanya menerima setelah berulah
Yang terjadi terimalahÂ