Mohon tunggu...
Healthy Pilihan

10 Penyebab Menurunnya Nafsu Makan Anak

15 Mei 2017   15:12 Diperbarui: 24 Mei 2017   16:30 1591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak sakit biasanya susah disuruh makan

Hampir semua orang tua akan merasa was-was ketika anaknya mulai mengalami penurunan nafsu makan. Mereka takut kalau nanti anaknya jadi kurus dan sakit-sakitan. Sebenarnya kita nggak perlu takut, was-was atau pun panik karena setiap anak pasti mengalami masa di mana dia aksn menurun nafsu makannya. Biasanya anak akan mengalami penurunan nafsu makan setelah usia di atas 1 tahun. Anak cenderung akan menolak makanan yang diberikan dengan cara menutup mulut, menyemburkan makanan atau melepehkannya.

Menurut hasil penelitian ternyata anak-anak akan cenderung mengalami penurunan nafsu makan ketika memasuki usia 1-1,5 tahun. Apalagi bila anak tersebut sudah lepas dari asi dan mulai bisa berjalan. Karena tubuh anak lebih aktif, maka secara tidak langsung perhatian terhadap makanan akan berkurang. Orang tua harus mengetahui sebab-sebab kenapa nafsu makan anak menurun. Sebab-sebab tersebut antara lain:

1.Anak Mulai Mengenal Berbagai Macam Rasa dan Selera

Memasuki usia di atas satu tahun, rasa ingin tahu anak tentang berbagai macam rasa dan selera mulai meningkat. Lidah anak mulai merasakan rasa lain selain rasa ASi dan juga rasa tawar. Kebanyakan orang tua tidak menyadari hal ini dan tetap saja memberikan makanan pada anaknya itu-itu saja, sama seperti saat bayi. Akibatnya anak akan menolak karena rasa yang diterima lidah berbeda dengan yang diinginkannya. Sebaiknya orang tua menanyakan kepada anak tentang rasa yang ia inginkan.

2.Anak Mulai Bosan Terhadap Tekstur Makanan Yang Diberikan

Inilah yang menyebabkan anak melepeh makanan yang kita berikan. Anak mulai bosan dengan tekstur makanan yang itu-itu saja. Ketika anak sudah melewati usia 1 tahun sebaiknya kita memberikan makanan yang teksturnya berbeda dari sebelumnya. Cobalah menghindari makanan yang bertekstur terlalu lunak dan encer. Alangkah baiknya dicoba memberikan makanan yang teksturnya agak sedikit kasar untuk melatih gerakan peristaltik di rongga mulut anak supaya anak bisa menikmati proses mengunyah. Namun perlu diperhatikan agar menghindari makanan yang terlalu keras karena dikhawatirkan akan merusak langit-langit gigi dan ususnya.

3.Anak Sedang Aktif-Aktifnya

Semua orang kalau sedang aktif-aktifnya menyelesaikan tugas atau pekerjaan, maka dia bisa jadi akan lupa makan. Begitu pun anak-anak, ketika ia sudah memulai masa di mana ia belajar merangkak, berjalan, atau berbicara maka anak akan cenderung lebih mengeksplorasi rutinitasnya tersebut dan bisa jadi kurang tertarik untuk makan. Dengan ketertarikan anak tersebut terhadap suatu aktivitas baru, maka secara tidak langsung akan menekan rasa laparnya. Di sini orang tua harus pandai-pandai menyiasati kapan waktu yang tepat memberikan anak makan dan pintar-pintar merayu anak supaya tetap mau makan.

4.Anak Mulai Memunculkan Sikap Negatif

Semakin bertambah usia, maka otak anak akan semakin berkembang. Di satu sisi dia akan mulai berani melakukan pertentangan-pertentangan. Anak akan semakin merasa serba bisa, dan merasa pintar. Akibatnya sisi egoisnya akan keluar. Kalau dulu anak begitu penurut, maka sekarang sudah mulai berani sedikit menentang. Demikian juga ketika anak disuruh makan, maka anak sudah berani mulai menolaknya. Orang tua sebaiknya tidak melakukan tindakan yang memaksa pada anak, karena dalam situasi ini, anak semakin dipaksa akan semakin kuat untuk melawat. Sebaiknya orang tua harus pintar-pintar menyiasati, misalnya dengan menciptakan suasana yang menyenangkan (memberi makan sambal mengajaknya bermain, sambal menggambar, sambal nonton film kartun kesukaannya, dan lain-lain.)

5.Anak Mulai Berusaha Mencari Perhatian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun