Mohon tunggu...
made_whidi
made_whidi Mohon Tunggu... Insinyur - https://madewhidi.blogspot.com

menulis adalah cara lain dari membaca

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Revolusi Industri 4.0, PDAM Harus Gandeng Mahasiswa

6 Juni 2020   10:17 Diperbarui: 6 Juni 2020   13:47 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mungkin kita sering mendengar tentang Revolusi Industri 4.0, yaitu zaman yang mengoptimalkan kemampuan teknologi digital untuk menunjang segala aktivitas manusia. Tidak bisa dipungkiri lagi kemajuan teknologi sudah mentransformasi cara manusia bekerja, hal ini akan terus berkembang ke seluruh sektor yang ada, salah satunya sektor air minum. 

Penerapan teknologi digital pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Negara maju bisa dibilang sudah modern, ada istilah Smart Water Grid Management, yaitu penerapan teknologi digital pada pengelolaan air minum. Teknologi yang terintegrasi tersebut mampu merubah sistem operasional, seperti halnya dua orang pegawai sudah cukup untuk  memonitor dan mengontrol SPAM dalam satu daerah pelayanan, mereka bekerja dilengkapi dengan layar monitor yang besar yang bisa menampilkan data realtime, dan bisa menampilkan seluruh parameter SPAM yang dibutuhkan, sekaligus mengontrol peralatan mekanikal dan elektrikal dari jarak jauh. Sistem kerja seperti itu tentu sangat efisien karena perusahaan tidak memerlukan jumlah pegawai yang banyak dan akan menghemat waktu operasional.

Bagaimana kesiapan PDAM dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0? Dan mengapa itu penting?

Wacana Revolusi Industri 4.0 mungkin belum menjadi isu dan fokus bagi PDAM saat ini, terlebih lagi disaat pandemi Covid-19 ini masih ada isu yang lebih prioritas. Meski demikian setidaknya penerapan teknologi digital harus diimplementasikan sedikit demi sedikit dalam menunjang operasional PDAM, mengingat keunggulan teknologi digital yang terletak pada tingkat efektivitas dan efisiensinya yang tinggi, sehingga mampu mendongkrak produktivitas. Namun beberapa menyebutkan jika penerapan teknologi baru tergolong sangat mahal dan SDM saat ini belum teralu paham masalah teknologi, sangat disayangkan jika PDAM belum mengambil langkah awal saat ini.  Saat masa Pandemi Covid-19 ini pelaksanaan monitor dan kontrol pada masing-masing unit SPAM secara online mungkin menjadi cara baru untuk meminimalkan interaksi antar manusia (physical distancing), oleh sebab itu perlu adanya modernisasi pada sistem operasional PDAM.

Teknologi digital tidak melulu berbicara tentang kecanggihan teknologi suatu alat dan investasi yang mahal, namun menuntut PDAM bersama Tim untuk bisa mengkaji permasalahan yang ada terlebih dahulu setelah itu barulah memikirkan penerapan teknologi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam penerapan teknologi saat ini PDAM bisa menggandeng mahasiswa yang ada di daerahnya masing-masing, ditambah dengan akses berbagai macam keilmuan yang ada di internet akan memudahkan PDAM dan mahasiswa untuk menciptakan teknologi yang tepat guna. Mahasiswa biasanya memiliki Klub di kampus, seperti klub robotik, klub programing, atau mahasiswa yang hobi di bidang elektronika. Mereka  pasti sangat antusias untuk bisa membantu PDAM mewujudkan itu, adapun kepentingan mahasiswa  dalam melakukan hal tersebut, sebagai bahan Praktek Kerja Lapangan, atau untuk proyek skripsi/ thesis, sekarang tinggal bagaimana PDAM mengambil peluang tersebut. Teknologi digital bisa diterapkan dengan biaya yang relatif murah terlebih dahulu, dengan menggunakan komponen elektronika yang beredar di pasaran seperti halnya mikrokontroler Arduino, Raspberry, atau device IoT yang lain, dan terdapat juga Platform IoT gratis. Berikut beberapa teknologi yang bisa dikembangkan oleh PDAM bersama mahasiswa. 

  1. Sistem Informasi Geografis

Dalam hal manajemen aset seperti jaringan perpipaan, IPA, Pompa, dan equipment SPAM lainnya, PDAM jarang memiliki as built drawing mungkin karena sesuatu dan lain hal sehingga kesulitan dalam pengembangan jaringan, oleh sebab itu seluruh aset fisik tersebut dipetakan ke dalam sebuah informasi geografis, layaknya Google Map, sehingga akan terpantau jalur pipa, rumah pompa, IPA bahkan water meter pelanggan, selain itu data teknis masing-masing equipment juga bisa muat dan ditampilkan sekaligus, hal tersebut akan memudahkan PDAM untuk melakukan pengembangan lebih lanjut. 

  1. Alat Data Logger Pengukur Tekanan Air

Alat logger Tekanan Air adalah alat yang menyimpan hasil data ukur tekanan air, alat ini digunakan ketika ingin mengetahui tekanan air pada suatu titik untuk penurunan Non Revenue Water (NRW). Harga alat logger tekanan air pada umumnya relatif mahal, namun alat Data Logger bisa dibuat dengan komponen elektronika dan robotika yang ada di pasaran, seperti mikrokontroler Arduino misalnya, biaya yang dikeluarkan sangat murah, dan ini bisa menjadi cara alternatif

  1. Alat Monitor dan Kontrol Parameter Air Minum

Ada banyak alat yang bisa dikembangkan antara lain alat pengukur debit air baku digital, alat pengukur kecepatan air digital, alat mengukur TDS, Chlor, pH dan lain-lain secara digital, bisa ditampilkan dan dikontrol dari jarak jauh dengan menggunakan koneksi wifi atau selular GSM. 

  1. Platform IoT untuk memonitor parameter SPAM

Ada beberapa cara untuk memonitor hasil data logger dan jenis pengukuran lainnya seperti disimpan pada SD Card, namun jika ingin diunggah secara realtime dan ditampilkan pada layar monitor, caranya adalah dengan menggunakan platform IoT gratis di internet. 

Baik PDAM besar maupun kecil disarankan melakukan hal di atas meski beberapa PDAM mampu untuk menghadirkan alat yang lebih baik. Namun yang diperlukan disini adalah Filosofi bagaimana suatu perusahaan tersebut bekerja dalam Tim menemukan dan menyelesaikan permasalahan yang ada dan memberdayakan sumber daya disekitarnya. Setiap kegiatan pemberdayaan harus ada alih pengetahuan sehingga ada ilmu baru yang didapat dari kedua pihak. Setelah PDAM mampu memahami fungsi dari teknologi yang diterapkan dan mampu melihat peluang peningkatan efektivitas dan efisiensi operasional, barulah PDAM layak untuk meningkatkan grade teknologi ke yang lebih mutakhir. 

PDAM besar dan sehat mungkin sudah mampu membentuk Divisi Research And Development (R&D) sendiri yang berfokus kepada pengembangan berbagai macam teknologi yang bisa diterapkan pada operasional perusahaan, disamping juga menggandeng mahasiswa. Jika itu bisa terlaksana diharapkan implementasi teknologi digital bidang air minum bisa lebih cepat, tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kompetensi SDM pada PDAM dalam upaya peningkatan akses air minum di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun