Mohon tunggu...
Made Nopen Supriadi
Made Nopen Supriadi Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti dan Penulis

Lahir di Sebelat, 09 November 1989. Saat ini melayani di Sekolah Tinggi Teologi Arastamar Bengkulu (STTAB). Menyelesaikan studi S-1 Teologi (S.Th) di STT Ebenhaezer, Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Saat ini sedang menempuh studi Magister Teologi (M.Th) konsentrasi Biblical Reformed Theology di STT SETIA Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Keindahan di Dalam Keragaman dan Kesatuan (Kelas Filsafat 2)

6 April 2020   17:14 Diperbarui: 6 April 2020   18:29 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monalisa Karya Leonardo da Vinci

Melalui tulisan ini saya kembali membuka kelas filsafat, materi yang dibahas kali ini masih melanjutkan tentang filsafat dan kehidupan. Kali ini kita akan melihat tentang pemikiran filosofis keberagaman dan kesatuan. Namun saya akan memberikan pertanyaan kepada pembaca?. Apa dasar anda mengatakan sesuatu itu indah?..........., pasti ada beragam jawaban. Lalu pertanyaan selanjutnya, kenapa sesuatu itu menjadi indah,unsur apa yang membentuknya? Sampai disini pasti masih ada beragam jawaban. 

Lalu saya kembali memberikan pertanyaan, manakah yang dapat memenuhi unsur indah, Pelangi dengan tujuh warna atau kertas putih polos?......, secara umum pasti banyak yang mengatakan pelangi indah, dengan alasan yang beragam, salah satunya karena menunjukkan 7 warna. 

Dari pertanyaan tersebut, saya akan mengajak kita memikirkan esensi dari keindahan. Dan bagian ini saya akan menunjukkan pemikiran filosofis tentang keragaman dan kesatuan. Pertanyaan kembali saya berikan?. Adakah satu benda yang anda lihat di dunia ini hanya terdiri satu unsur?. Pasti tidak ada!. Nah sebuah keindahan akan terlihat jika ada unsur keragaman. Contoh: Perhatikan sebuah lukisan, atau patung dan karya seni lainnya, adakah karya seni itu, hanya terdiri dari satu unsur?. tidak ada!. 

Karya seni dapat dikatakan indah jika ada keragaman. Contoh: lukisan jika dipadukan dengan warna, bentuk, sketsa, maka menjadi sebuah lukisan. Lalu ditambahkan dengan animasi, ragam warna dan dimensi maka menjadi semakin indah. Contoh Kedua, pernahkah anda berada disebuah pinggir pantai, melihat pasir yang putih, lalu sunset, ada pohon cemara dan kelapa, pasti anda sedang membayangkan!. Indah bukan?. mengapa?. Karena ada keberagaman. Jadi keberagaman memberi nilai keindagan. bayangkan anda ke pantai hanya air laut tanpa anda yang lain, pasti nilai keindahan menurun.

Selanjutnya Pernahkan anda melihat sebuah gelas yang cantik?. Jika pernah, coba anda pecahkan!. Apakah anda masih melihat gelas yang cantik?. No. nihil!. Sekarang kita belajar tentang filsafat kesatuan. Keindahan tidak hanya berbicara tentang kebergaman, tetapi juga kesatuan. Contoh: jika dalam satu ruangan, ada cat, kuas dan kanvas serta ide anda tentang sebuah gambar, tetapi tidak ada dipadukan?. apakah orang lain dan anda sendiri benar-benar nyata bisa menemukan sesuatu yang indah?. Tidak ada!. 

Maka disinilah keberagaman juga butuh kesatuan!. Cat, kuas dan kanvas serta ide, jika disatukan dalam sebuah bentuk yang namanya lukisan, maka akan menghasilkan sebuah keindahan. Maka kesatuan dalam keberagaman adalah filsafat yang mengindahkan. Saya harap sampai disini mulai mengerti!.

Dunia ini banyak memaparkan jutaan contoh bahkan mungkin tidak bisa dihitung tentang keberagaman dan kesatuan. Anda bisa lihat musik ada keberagaman dan kesatuan, rumah juga ada unsur keberagaman dan kesatuan dan Segelas Teh ada karena keberagaman dan kesatuan. Jadi keragaman dan kesatuan adalah hal yang niscaya. 

Apalagi Manusia, satu jenis manusia punya Jutaan ide dan pemikiran, ya.. buktinya sampai saat ini masih ada manusia yang bisa wisuda dengan gelas S-1, S-2 dan S-3 dengan menuliskan sebuah karya ilmiah. Artinya keberagaman dan kesatuan begitu banyak contohnya. Siapa yang bisa membantah fakta ini? atau filososi ini?. 

Karena itu saya pernah merenungkan tentang sumber ultimat dari keberagaman dan kesatuan?. Jika ditelusuri secara sumber maka, kita tidak bisa melepaskan dari realitas adanya Personalitas di atas kita manusia. Karena jika melihat secara umum ke khusus (deduktif - indukrif) maka kita tidak bisa membantah adanya Pencipta Keragaman dan kesatuan. Siapa Dia?. Natur spiritual manusia (sensus divinitas) akan menunjuk pada yang namanya TUHAN. 

Manusia mempunyai banyak kepercayaan, tetapi TUHAN yang bagaimana yang memenuhi unsur adanya keragaman dan kesatuan?. Dalam sebuah konsep agama yaitu Kristen, ada istilah Allah Tritunggal, yaitu Tiga Personal dalam Satu substansi Allah. Ajaran Allah Tritunggal memberikan sebuah cerminan bahwa adanya Keragaman dan Kesatuan. 

Dengan demikian, Ciptaan pastilah mencerminkan Pencipta. Jika di dunia ciptaan manusia melihat fakta Keragaman dan Kesatuan, maka Sang Pencipta pastilah memiliki unsur demikian. Karena itu Filsafat Keragaman dan Kesatuan akan membawa kita kepada Keindahan yaitu Memahami Sang Pencipta, yang dalam Iman Kristen adalah Allah Tritunggal (Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus Ketiganya Yang Esa). Oke sudah dulu kelas filsafat saat ini. Deust est ergo sum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun