Mohon tunggu...
Healthy

Mitos Teh Hijau Dapat Menurunkan Berat Badan

14 Agustus 2018   17:14 Diperbarui: 17 Agustus 2018   20:19 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teh hijau merupakan salah satu dari banyak jenis teh yang terkenal akan bergbagai macam manfaat di bidang medis, salah satu contohnya adalah mempercepat pembakaran lemak dan tingkat metabolisme tubuh. Ada beberapa macam tipe teh hijau setelah diproses dan siap minum, namun tipe yang paling dikenal mengandung banyak antioksidan adalah teh hijau yang dikeringkan.1 Teh hijau mengandung polifenol terutama flavanol dan flavonol, yang mewakili 30% dari total berat daun kering segar yang merupakan salah satu alasan teh hijau punya banyak sekali manfaat dalam bidang medis. Teh hijau adalah salah satu neutraceutical (makanan yang mengandung aditif dan mengandung manfaat seperti obat) terpopuler sebagai antioksidan. Antioksidan adalah sebuah senyawa yang melindungi sel terhadap efek kerusakan yang dihasilkan dari oksigen reaktif seperti superoksida.2

Menurut salah satu percobaan dari Margriet S Westerterp-Platenga, Manuela P.G.M Lejeune, dan Eva M. R. Kovacs tentang “Body Weight Loss and Weight Maintenance in Relation to Habitual Caffeine Intake and Green Tea Supplementation”3, dari 76 subjek penelitian yang dibagi menjadi 2 kubu berdasarkan jenis kelamin, BMI, umur, dan pengekangan diet, penurunan berat badan yang berkepanjangan dapat dilihat lebih signifikan di kelompok yang mengkonsumsi lebih sedikit kafein dari kopi tetapi mengkonsumsi lebih banyak campuran kafein dan teh hijau daripada kelompok sebaliknya (hanya minum kafein atau tidak mengkonsumi kafein atau teh hijau sama sekali) yang lama kelamaan menimbun menambah berat badan seiring waktu dengan signifikan, ketika tidak ada kegiatan olahraga yang dilakukan. Hal ini disebabkan oleh termogenesis (produksi panas terutama pada manusia atau hewan) karena Resting Energy Expenditure (REE, yang merupakan pengeluaran energi oleh sesorang yang tidak berpuasa dan juga jumlah dari Basal Energy Expenditure (BEE) dan diiodotyrosine)4  meningkat jauh lebih signifikan didalam kubu yang mengkonsumsi lebih sedikit kafein tetapi mendapat asupan teh hijau daripada kubu yang lainnya. Dalam kondisi ini, kubu tersebut menunjukan bahwa REE didalam tubuh meningkat secara signifikan setelah terjadinya proses menelan campuran dari kafein dan teh hijau, sementara didalam kubu lainnya REE meningkat bukan karena konsumsi campuran kafein dan teh hijau, melainkan karena adanya kenaikan berat badan.3

Walaupun betul-betul dapat sangat membantu proses dari penurunan berat badan, teh hijau tidak akan membantu banyak jika orang yang bersangkutan memiliki obesitas atau overweight. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan selama 12 minggu untuk memonitor kegunaan teh hijau dengan kontrol orang dewasa yang kelebihan berat badan (obesitas), dapat disimpulkan bahwa, teh hijau nampaknya hanya dapat menyebabkan penurunan berat badan yang kecil dan tidak signifikan jika diukur pada orang dewasa yang kelebihan berat badan (obesitas). Hal ini adalah karena teh hijau tidak berpengaruh signifikan terhadap pemeliharaan penurunan berat badan, teh hijau hanya dapat mempercepat proses metabolisme tubuh5 . 

Pada kesimpulannya, walaupun penelitian menunjukan bahwa oksidasi lemak meningkat sebesar 17%, yang dapat menunjukkan bahwa teh hijau dapat secara selektif meningkatkan pembakaran lemak dan meningkatkan proses metabolisme6 sehingga terlihat seperti dapat menurunkan berat badan pada orang dewasa normal, beberapa penelitian lainnya membuktikan bahwa dalam keadaan orang dewasa obesitas (overweight), penggunaan teh hijau tidak akan terlihat secara signifikan hasilnya karena teh hijau tidak dapat membakar lemak dalam jumlah banyak secara mentah namun dengan cara mempercepat metabolisme yang terjadi sesuai dengan jenis kelamin, BMI, umur, dan pengekangan diet masing-masing individu.

  

REFERENSI

 

  • Chacko SM, Thambi PT, Kuttan R, Nishigaki I. Beneficial effects of green tea: A literature review. [Internet]. 2010 [cited 2018 Aug 6];5(1):13. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2855614/#
  • Venables MC, Hulston CJ, Cox HR, Jeunkendrup AE. Green tea extract ingestion, fat oxidation, and glucose tolerance in healthy humans. Gluc tol and fat ox [Internet]. 2008 [cited 2018 Aug 6];87(3):778-84. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18326618
  • Westerterp-Platenga MS, Lejeune MP, Kovacks EM. Body weight loss and weight maintenance in relation to habitual caffeine Intake and green tea supplementation. Gt-c mixt wght mntnnc. 2012;13(7):1195-204
  • Barton R G. Resting energy expenditure. crtcl cr med. 2008;03: 371
  • Jurgens TM, Whelan AM, Killian L, Doucette S, Kirk S, Foy E. Green Tea for Weight Loss and Weight Maintenance in Overweight or Obese Adults. Gt and wght mntnnc [Internet]. Apr 2010 [cited 2018 Aug 6]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23235664
  • Gunnars K. 10 Provern Benefits of Green Tea. 2018:03
  • Venables MC, Hulston CJ, Cox HR, Jeunkendrup AE. Green tea extract ingestion, fat oxidation, and glucose tolerance in healthy humans. Gluc tol and fat ox [Internet]. 2008 [cited 2018 Aug 6];87(3):778-84. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18326618

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun