Mohon tunggu...
MN Aba Nuen
MN Aba Nuen Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pengajar pelosok yang jatuh cinta pada quotation "menulisalah, agar engkau dicatat peradaban," Surel:noyatokan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cak Doko, Grandprix dan Pendidikan di NTT

12 Januari 2019   20:21 Diperbarui: 4 Maret 2019   19:17 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketakutan terbesar saat ini atas tingginya angka putus sekolah di NTT adalah, jika anak-anak itu tersesat di rimba raya perdagangan orang dan pekerja anak. 

 Data Lembaga Perindungan Anak NTT, pada 2010 tercatat setidaknya 23.103 anak di bawah umur di NTT dikatagorikan pekerja anak dengan alasan ekonomi dan tradisi budaya. Dari jumlah itu, 18,91 persennya merupakan anak yang tidak pernah bersekolah. Selain itu, terdapat 40,45 persen anak yang belum tamat SD, 32,29 persen tidak tamat SMP dan tidak tamat SMA sebesar 1,35 persen. LPA NTT juga mencatat pada 2013, jumlah anak jalanan yang bekerja di berbagai sektor di NTT mencapai 3.762 orang, termasuk 150 di antaranya adalah anak yang dilacurkan. 

Inilah tugas berat seluruh pihak terkait dalam ekosistem pendidikan di NTT. Pemerintah, guru, orangtua dan masyarakat umum harus bersatu padu, untuk menjadikan sektor pendidikan sebagai pintu keluar strategi memerangi kemiskinan di NTT.

Sumber;

www.kabarinews.com | www.jpnn.com | www.pos-kupang.com | www.detik.com | www.npd.kemdikbud.go.id

www.tempo.co.id

www.beritasatu.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun