Mohon tunggu...
MN Aba Nuen
MN Aba Nuen Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pengajar pelosok yang jatuh cinta pada quotation "menulisalah, agar engkau dicatat peradaban," Surel:noyatokan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menantimu Hujan

15 Desember 2018   11:36 Diperbarui: 20 Desember 2019   19:47 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                 

Tentang penantian,
Sebagaimana ranting-ranting kosong ini
Mereka juga sedang menunggu
Agar bisa memberi jawaban
Pada tunas yang menunggu pula
Agar bisa lekas tumbuh


Sayang, yang dinanti enggan datang

Entah kapan..

Nanti? 

Oh tidak, nanti itu kata paling berbahaya

Tahukah kau, ada yang menantimu

Sangat....

Oh hujan, kemarilah..
Sini, lihat ini..
Ranting-ranting ini tampak kokoh
Tapi ia rapuh, tanpa mekar dedaunan
Jangan lama, cepat sini
Biar sejuk kembali

Tuafanu,21 Nopember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun