Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Armada Terakhir

16 Januari 2023   14:41 Diperbarui: 16 Januari 2023   16:35 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/diolah dengan canva.com

***

Udara pagi memberi harapan yang segera terpenuhi, langit berjubah hitam terus mengikuti. "Semoga langit tidak meneteskan air mata di tengah perjalanan nanti." Doaku dalam hati. Karena pagi ini, kuberangkat ke desa bersama anak dan istriku dengan menaiki sepeda motor. Sebenarnya anakku tak boleh ikut pulang oleh ibu mertua.

"Mbah doknya kepingin lihat cucunya kok Nek!" Istriku mengelak dan akhirnya Hafizah boleh kami ajak.

Kurang lebih perjalanan ke desa membutuhkan waktu 5 jam, Hafizah minta naik di depan, dan istri dibelakang.  

"Zah duduk di tengah ya, awas ada polisi loh!" Istriku mencoba mengajaknya duduk di belakang. Hafizah tidaknya takut, tapi nangis dan mulia rewel. Kalau rewel bisa-bisa tidak jadi ikut, dan cahaya matahari semakin terik. "Ya sudah di depan, tapi nanti waktu ayah isi bensin duduk dibelakang ya!"

"Ya Yah! Terima kasih Ayah" kata Hafizah dengan loghatnya yang lucu

Anak kalau diajak jalan ingin mengetahui apa-apa yang terlintas. Motor kukendarai dengan santai dan ku mengerti Hafizah ingin melihat hijaunya pepohonan, bunga-bunga di pinggir jalan dan gunung-gunung yang terlihat indah serta macam kendaraan yang terlintas di matanya.

"Yah, yah, Bis!" 

"Besar ya bisnya, warna apasih bisnya tadi?

"Hijau"

Sambil tebak warna dan jumlah kendaraan yang ada di depannya, kuberhenti di pom untuk isi bensin dan Hafizah duduk di belakang. Setelah isi bensin, kupercepat motorku agar sampai ke rumah Mbah Dok tidak kamalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun