Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hubungan Terlarang

17 November 2022   20:27 Diperbarui: 18 November 2022   16:23 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/Diolah dengan canva.com

Aku keheranan dan bingung, kenapa Ibuku mengajak keluarga pak Haji kembali duduk.

"Mohon ceritakan, memangnya ada masalah apa? Teriak pak Haji

"Mohon maaf pak Haji, nak Dea pernah saya beri ASI ketika ibu masih dirawat di ruang operasi. Waktu itu tengah malam, bayi Dea kehausan. Saat itu, di rumah sakit tidak ada persediaan susu. Saya melihat suster mondar-mandir mencari bantuan. 

"Ibu bisakah minta tolong untuk memberi ASI pada si jabang Bayi!" Pinta suster kala itu

"Aku mengikuti arah jalan suster tersebut." Kata Ibuku "Kala itu pak Haji keluar mencari susu. Bayi Dea kehausan, menangis terus. Atas permintaan suster Aku memberi ASI pada Dea."

"Astaga, itu kamu Bu Nur!" Sahut pak Haji

"Saat itu Aku mencarimu, kata suster kalian udah pulang dari rumah sakit. Berarti Dea dan Radit hubungannya tidak bisa dilanjutkan." Teriak pak Haji

"Kenapa Abah?" Tanya Dea. "Saya sudah terlanjur suka sama Mas Radit, bah!" Dea meneteskan air mata begitu deras.

Air mataku juga mengalir deras menjawab semua keadaan 

"Abah minta maaf, Kamu dan Radit adalah saudara susuan." Pak Haji matanya mulai memerah

"Pak Haji juga minta maaf Dit, di dalam Islam, Dea adalah muhrimmu, wanita yang haram kamu nikahi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun