Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hubungan Terlarang

17 November 2022   20:27 Diperbarui: 18 November 2022   16:23 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/Diolah dengan canva.com

"Radit masih sekolah Abah, baru kelas XII!" Bu Nur menolak

Pak Haji Nasrul ingin menyegerakan pernikahan anaknya, karena zaman sekarang banyak perempuan yang kehilangan kesuciannya. Pak Haji juga merasa sudah tua, ingin segera menyaksikan kebahagiaan anak putri satu-satunya. 

Pak Haji sangat khawatir kalau usia remaja putrinya, hanya dibuat permainan oleh laki-laki yang tidak tanggung jawab. Beliau melihat pribadi Radit yang agamis, pekerja keras dan tangguh jawab. Di matanya hanya Radit yang cocok untuk putrinya.

"Ya baiklah Bu, nak Radit setelah lulus sekolah nanti kunikahkan dengan Dea!" Pak Haji menyerah.

"Njih Abah, mohon bimbingannya jikalau Radit bermain di rumah Abah!" Ibuku menerima perjodohanku dengan Dea.

Malam semakin larut, mereka semua izin pulang. Mereka menjabati salam kepada ibuku, ketika ibuku menatap jelas wajah ayu Dea mendapati kejanggalan ada tanda hitam di bawah bibir Dea. Sepertinya ibuku mengenal tanda tersebut.

"Berhenti dulu nak Dea, apakah kamu lahir di rumah sakit Hasanah?" Tanya Ibuku

"Njih Bu, Dea lahir di rumah sakit Hasanah." Ibu Dea menjawabnya

"Radit juga di Hasanah, kami 7 hari di sana!"

Ibunya Dea terheran, kemudian terhenti.

"Mohon ibu berkenan duduk lagi, ada hal yang penting untuk dibicarakan!" Pinta ibuku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun