Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tragedi di Warung Pak Sugi

4 November 2022   15:23 Diperbarui: 4 November 2022   17:25 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/diolah dengan canva.com

Terlihat di tempat duduk paling depan ada Pak Haji dan istrinya, di sampingnya ada anak perempuannya yang cantik jelita sepertinya seusiaku, dan sebelahnya lagi adik laki-lakinya duduk di samping mamanya.

Aku sambil menggoreng pisang kipas pesanannya, kumendengar pembicaraannya. "Alhamdulillah yang baru umrah, semoga umrah yang mabrur. Amin ya rob. Oya umrah yang keberapa ini Ji?" Tanya pak Sugi.

"Alhamdulillah, sudah yang ke-3 Gi!" 

"Tiga ahun yang lalu, Haji bersama keluarga."

"Dua tahun ke belakang Umrah hanya bersama si Dea, adiknya masih kecil jadi mama dan istrinya tidak ikut. Dan tahun ini bisa umrah bersama-sama lagi"

"Alhamdulillah Barokallah Ji, saya hanya baru satu kali Ji, do'akan semoga usaha saya ini laris dan hasilnya bisa ke tanah suci lagi!" Pinta Pak Sugi kepada pak Haji Nasrul.

Aku sambil mempersiapkan pisang kipas, aku mengerutkan kening dan fikiran berkelana ke mana-mana. "Pak Haji Nasrul ke tanah suci sudah tiga kali, padahal biaya haji dan umrah tidak sedikit, Dea anak perempuannya juga sudah pernah ke tanah suci. Ya Allah, alangkah bahagianya hidup ini bisa ke tanah suci beribadah di rumah Allah. Apakah aku dan ibuku bisa menjadi tamu Allah?" kata-kata dan doaku dalam hati.

Satu bungkus sterofom pisang kipas sudah kukasihkan ke Dea putri Pak Haji. Mataku sedikit manangkap wajahnya lebih dekat, aku tersenyum dan dia bilang terimakasih sambil membalas senyum. Hatiku berbunga-bunga, seluruh tubuhku terasa indah dan damai. Ternyata di dalam hatiku tumbuh cinta yang begitu dahsyat hingga sampai menyambar jantungku.

Keluarga pak Haji meninggalkan warung pak Sugi, dan mereka pamitan kepada kami. "Assalamualaikum....!" 

"Waalaikumsalam wr.wb, terimakasih banyak atas kunjungannya." Balas pak Sugi, mereka tersenyum dan memasuki mobil. 

Aku dan pak Sugi membalas senyum merekah. Mereka menghilang dari kami, setelah memasuki mobil Expender warna putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun