Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tragedi di Warung Pak Sugi

4 November 2022   15:23 Diperbarui: 4 November 2022   17:25 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/diolah dengan canva.com

Sampai di tempat kerja, Pak Sugi melayani pembeli dengan menyerahkan dua mangkok mie ayam kepadanya dan Bu Retno istrinya sedang mencuci mangkok.

"Mas Radit tolong bikinkan Teh hangat ya kepada mereka!"

Aku manggut, dan bergerak dimana gelas dan bahan Teh tersedia di belakang. Setelah membawakan dua gelas teh kepada pembeli aku kembali di rombongku dan mengupas pisang kepok.

Pak Sugi orang yang aku kagumi dalam berbisnis, selain menjual mie ayam juga di sebelahnya difungsikan untuk menjual pisang kipas. Dia bersama istrinya sudah 5 tahun bekerja, menurut cerita dari Pak Sugi dulu belum punya warung seperti sekarang ini hanya rombong satu dan butuh meja dan kursi seadannya. Sekarang warungnya besar, meja dan kursi tertata paten rapi dan bersih. Setiap kali membuka warung, dari rumah yang dibawa adalah rombong mie dan rombong pisang kipas. Kalau aku libur sekolah, pagi itu saya ikut membuka rombongnya dan mendorong rombong pisang kipas. Kalau aku belum datang, biasaya anak keduanya yang lebih tua dua tahun dariku membantunya. Dia masih duduk di kelas menengah dan kakaknya sudah kuliah. Rumah pak Sugi dengan tempat warungnya kurang lebih 5 meter, jadi jalan kaki untuk menuju warung tersebut. Tempat warungnya menurutku strategis, karena berada di pinggir jalan alternatif dari Terminal masuk keluarnya penumpang dari luar kota. Di samping itu di sebelahnya ada warung kopi dan di sebrang ada pom bensin, jadi sangat mudah untuk mengingat letak warung pak Sugi.

Sebelum lanjut kerja, aku izin ke pak Sugi untuk ibadah salat isya di musholla Terminal. Sesudah wudlu saya disuruh azan isya oleh seseorang. Tanpa pikir panjang, mic yang berada di imaman saya ambil dan saya kumandangkan azan.

Selesai azan orang tersebut berkata, "Mas suaranya bagus," 

"Matursembhnwun pak."

Orang-orang dari terminal ada yang mampir ke musholla juga ada yang langsung pulang.

Mengerti suaraku bagus, disuruh imam juga sama bapaknya. 

Selesai salat isya, kukembali ke warung pak Sugi. Dan kembali melanjutkan aktivitas.

"Mas Radit siapkan kipas goreng untuk putrinya Pak Haji Nasrul, satu bungkus ya!" Kata pak Sugi sambil melayani keluarga Pak Haji Nasrul membuatkan mie ayam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun