Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saat Hujan Mengguyur Masjid Ar-Rahman

28 Juni 2022   01:49 Diperbarui: 28 Juni 2022   07:06 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam itu langit hitam, air hujan turun menemaniku berangkat ke Masjid Ar-Rahman. Setiba di Masjid, hujan semakin deras dan beberapa tetes air yang dibawa angin memasuki teras masjid. Para jama'ah panik, karena malam itu setelah salat Isya' ada kegiatan Malam Lailatul Ijtimak yang akan di hadiri oleh para masyarakat Desa Kenanten. "Ya Allah, persiapan untuk menyambut para tamu sudah kami persiapkan lebih. Kalau hujan deras seperti ini para tamu datang mungkin separuhnya, dan apa jadinya acara malam ini tidak sukses" Perasaan di hati salah satu jama'ah dan mungkin di hati jama'ah yang lain.

Dzikir bakda adzan Isya' yang biasanya beberapa menit langsung iqomah, pada malam ini dipanjangkan sambil menunggu kedatangan jama'ah yang lain. Angin Bersatu dengan air hujan membuat para jama'ah semakin panik dan pesimis. Namun Abah Budi berdiri dan melafalkan Iqomah dan semua para jamaah berdiri dan mempersiapkan untuk melaksanakan salat berjamaah. Aku berdiri dan menuju tempat imam, sambil menyimpan keiklasan dalam hati, "Semua kuserahkan kepada Allah, semoga kegiatan malam ini terlaksana sesuai yang kami harapkan". Do'aku sebelum melafalkan takbir.

Saat takbir kulafalkan, kekhawatiran itu tiba-tiba muncul menggoda. Dengan sikap yang bijak imam tersebut mengalihkan semuanya ke dalam hati dan mencoba untuk ikhlas dan ikhlas. Sehingga dalam pembacaan QS. Al-Fatihah dan QS. Al-Lail juga diniati berdo'a kepada Allah agar hujan sesuai izin Allah bisa berhenti. Imam membaca surat-surat tersebut dengan bacaan lirih, mendayu dan sedikit meneteskan air mata. Saat membaca QS. Al-Lail ayat pertama, alhamdulillah hujan mereda dan angin kencang mulai tenang walaupun menyisakan tetesan air hujan. Perasaan imam mulai lega, kemudian mengembalikan ibadah dengan khusyuk dan berusaha mencoba untuk sempurna.

Ibadah salat Isya' selesai dilaksanakan, kutengok ke belakang dan bersalaman kepada para jama'ah kulihat wajah mereka ceria. Hujan yang deras mulai pergi dan kumulai berhusnuzan kepada Allah SWT. Hujan yang deras itu hanya ingin menemani para jamaah ibadah salat dengan udara yang segar dan nyaman, hujan di malam itu juga ingin berpartisipasi kegiatan Lailatul Ijtima' untuk membuat halaman masjid yang panas siang tadi menjadi segar dan dingin, begitu juga tembok-tembok serta atap masjid tersiram air hujan, yang asalnya panas menjadi adem. Tanah di sekitar masjid, sawah-sawah di depan masjid yang tercium air hujan membuat aroma tanah yang khas sehingga semua jama'ah betah di masjid itu.

Dokpri/Diolah dengan canva.com
Dokpri/Diolah dengan canva.com

Mas Okky, anak dari ketua takmir masjid tersebut maju ke depan dan membacakan susunan acara pada malam itu. Sebelum susunan acara dibacakan, Abah Ro'uf maju ke depan dan mengambil micropon memberi pengumuman ke pada para tamu yang baru hadir untuk dipersilahkan duduk membentuk shaf seperti pelaksanaan salat. Hal ini cukup mudah dilakukan dan membuat banyaknya jamaah dan para tamu undangan membentuk kerapian serta kedisiplinan saat acara dimulai. Setelah terlihat para jamaah duduk rapi di dalam maupun di luar masjid, susunan acara mulai dibacakan oleh Mas Okky.

Dokpri
Dokpri

Pertama pembukaan dengan bacaan ummul Qur'an, acara kedua pembacaan Rottibul Haddad oleh Abah Prapto, kemudian dilanjut pembacaan Istighosah oleh Abah H. Suki dan pembacaan Tahlil dipimpin oleh Abah H. Budi. Kemudian dilanjut dengan salat-salat sunah yang dipimpin oleh Abah H. Hasan. Beliau maju ke depan menuju ruang imam, dan beliau memberikan sedikit penjelasan kepada para jamaah dengan salat-salat sunah yang akan dilaksanakan. "Salat sunah ertama yang akan kita lakukan adalah salat Taubat, rakaat pertama setelah membaca QS. Al-Fatihah membaca QS. At-Takatsur dan rakaat kedua setelah membaca Al-Fatihah membaca QS. Al-'Asr. Salat sunah kedua adalah salat Subutil Iman, rakaat pertama setelah membaca QS. AL-Fatihah membaca QS. Al-Ikhlas 6 kali, rakaat kedua setelah membaca QS. Al-Fatihah membaca QS. Al-Falaq satu kali dan QS. An-Nas satu kali. Kemudian dilanjut salat sunah Hajat, rakaat pertama setelah membaca QS. AlFatihah membaca QS. Al-Kafirun 10 x, dan rakaat kedua setelah membaca QS. Al-Fatihah membaca QS. Al-Ikhlas 10x. Kegiatan salat-salat sunah ini diakhiri dengan sujud sukur dan lanjut do'a yang diamini bersama. Para jama'ah melaksanakan dari seluruh rangkaian acara dengan khusyu', tenang dan nyaman. Mereka menikmati bacaan-bacaan kalimat Tayyibah, Tahlil, Tasbih, Istighfar, dan kalimat Tayyibah yang lain dengan penuh semangat dan kompak sehingga menjadikan suasana pada malam itu lebih hidup, mistis, dan semoga membawa keberkahan untuk semua.

Baca juga: Jiwa-jiwa Penggerak

Dokpri
Dokpri

Acara pada malam itu dilanjutkan pembacaan Mahalul Qiyam (dengan terbang ISHARI), dan dilanjut dengan beberapa sambutan, kajian dan mauidloh hasanah sekaligus do'a. Sambutan pertama yaitu dari ketua takmir masjid Ar-Rahman, dalam hal ini disampaikan oleh Abah Ro'uf. Sambutan kedua yaitu sambutan dari ketua Ranting NU desa Kenanten, Drs. H. Abdul Majid, M.Si. Panitia di halaman Masjid siap manyambutpara tamu, dalam hal ini juga dihadiri oleh salah satu Banser dari desa Kenanten. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun