Mohon tunggu...
maaliarahmiutami
maaliarahmiutami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Dramaturgi oleh Erving Goffman

23 September 2022   18:43 Diperbarui: 23 September 2022   18:59 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Erving Goffman dilahirkan di Manville Alberta Canada, 11 Juni 1922. Dalam menciptakan perspektif teoritisnya, Goffman menggunakan berbagai sumber dan menciptakan orientasi khsusus. Ia sering dianggap sebagai teoritisi interaksionisme simbolik. 

Namun, baginya hal itu terlalu samar untuk memungkinkannya menempatkan diri dalam kategori tersebut. Erving Goffman belajar dengan seorang antropolog ketika S1 di Universitas Toronto Chicago, tetapi bukan dengan ahli interaksionisme simbolik melainkan dengan W.L. Wamer yaitu seorang antropolog. 

Pertemuan tersebut membawa perkembangan intelektualnya yang bernuansa antropologi sosial. Pada tahun 1980 Goffman dapat dikatakan sebagai tokoh yang berperan dalam membentuk etnometodologi, kajian khusus dalam sosiologi tentang kehidupan sehari-hari. Hingga saat ini teori Goffman tentang panggung drama sangat relevan digunakan dalam dimensi kehidupan sosial.

Dalam analisisnya Erving Goffman melihat individu-individu sebagai objek penelitian secara khusus lebih menekankan pada interaksi tatap muka yang akhirnya tercetus teori Dramaturgi atau teori yang dikembangkan oleh Erving Goffman. 

Sebelumnya juga sudah diajarkan mengenai teori Dramaturgi saat semester 2. Teori Dramaturgi menurut saya menjelaskan kehidupan sehari-hari kita tidak tampil secara apa adanya, tetapi diatur untuk mendapatkan kesan yang baik dari orang lain. 

Hal ini adalah panggung depan kehidupan sosial, sementara ada juga panggung belakang yaitu diri kita yang sebenarnya. Kita harus berusaha menutupi semua kebiasaan buruk kita dari orang lain karena dapat merusak citra kita meskipun hal ini adalah realitas terdalam diri kita sendiri. Kita disebut sebagai aktor dari skenario kehidupan sosial sehari-hari. 

Aktor mengatur dirinya agar tampil dengan sempurna dihadapan orang lain, karena kesan baik dari orang lain yang menjadi tujuan utama dalam kehidupan. Adanya kesan yang baik, orang-orang yang sebagai aktor akan mudah meraih sesuatu yang diharapkan dalam berbagai bidang.

Jika teori Dramaturgi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu saat ini saya menjadi mahasiswa. Selama perkuliahan berlangsung saya senantiasa berpakaian dengan rapi, berperilaku, maupun berbicara secara sopan, dan tidak lupa menyiapkan peralatan kuliah seperti buku dan pulpen untuk mencatat hal-hal yang sekiranya penting. 

Hal inilah yang menjadi panggung depan saya. Sementara yang dinamakan panggung belakang yaitu saat selesai perkuliahan dan pulang ke rumah, saya menjadi individu yang berbeda dari sebelumnya, saya berpenampilan dan bersikap lebih santai. 

Sebagaimana seorang aktor dalam suatu drama, saat di depan orang lain atau panggung depan harus bisa menjadi karakter yang berbeda dengan menggunakan setting. Sedangkan ketika di panggung belakang bisa memunculkan karakter asli tanpa menyembunyikannya.

Contoh lain dalam kehidupan sehari-hari yaitu saat sedang perjalanan, saya sering menjumpai pengemis dan pengamen berada di daerah lampu merah jalanan raya yang dimana mereka menggunakan pakaian yang lusuh atau tidak layak pakai. 

Selain itu mereka juga selalu menampilkan wajah sedih sehingga banyak orang yang melihatnya akan memberikan uang sebagai rasa empati. 

Mereka sebagai aktor panggung depan melakukan hal seperti itu, karena mereka sedang mendefinisikan sesuatu bagi orang lain yang melihatnya. Berbeda dengan panggung belakangnya, mereka menjalani kehidupan seperti orang pada umumnya ketika sedang berada di rumahnya.

Referensi

Dramaturgi Kehidupan Sehari-hari. (n.d.). SANGLAH INSTITUTE. Retrieved September 21, 2022, from https://www.sanglah- institute.org/2019/01/dramaturgi-kehidupan-sehari-hari.html
Farihah, I. (2018, Desember). Pementasan Agama Selebriti: Telaah Dramaturgi Erving Goffman. 4.
Suneki, S., & Haryono. (2012, Juli). Paradigma Teori Dramaturgi Terhadap Kehidupan Sosial. Jurnal Imiah CIVIS, 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun