Mohon tunggu...
MA Darmawan
MA Darmawan Mohon Tunggu... profesional -

Pembaca setia kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lahar Membelah Yogyakarta

9 Desember 2010   03:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:53 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 3 Desember, bantaran beberapa sungai yang berhulu di Merapi mengalami banjir lahar dingin. Banjir yang terjadi di bantaran sungai Code, bukan hanya berpengaruh pada wilayah-wilayah pada radius 20 kilometer dari lereng Merapi namun mengenai wilayah-wilayah di wilayah Jogjakarta kota dan wilayah-wilayah Jogjakarta Selatan dan wilayah Bantul. Selain merendam rumah-rumah di ledok sungai Code, juga merusak persawahan di wilayah Bantul.

Di wilayah jembatan UGM, banjir lahar tidak begitu melupa sampai ke rumah penduduk, karena ketinggian rumah penduduk berada di atas sungai. Namun, endapan lahar dari banjir selama hampir satu minggu menjadi setinggi minimal lebih tinggi satu meter dari sebelumnya. Namun, di wilayah selatan jembatan tersebut, yaitu di wilayah Jetis, air merendam pemukiman penduduk karena kenaikan debit air serta endapan lumpur yang semakin tinggi.

Di wilayah utara jembatan Sayidan, terjadi kenaikan debit dan kenaikan endapan lumpur sehingga mengancam wilayah kanan-kiri sungai. Penduduk terlihat sedang berjaga-jaga dibelakang "barikade" yang dibuat dari karung pasir.

1291863527618332257
1291863527618332257

Di wilayah selatan, yaitu wilayah Sewon, air dan pasir menggenangi sawah warga. Nampaknya, para petani Bantul layak untuk mengkhawatirkan persawahannya karena air irigasi yang digunakan untuk persawahan banyak yang berasal dari sungai yang berhulu di Merapi.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun