Pasca diberlakukan Keppres No. 24/2016 Tentang Hari Lahir Pancasila, kemarin bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila untuk pertama kalinya. Salah satunya, dengan melaksanakan upacara bendera seperti yang kami ikuti pada hari itu (Kamis, 1/6/2017).
Pukul 07.30 Wib. Para peserta siap di lapangan upacara. Sementara sang mentari masih baru muncul dari peraduannya untuk menghangatkan kota Malang. Namun kehangatannya, tak sehangat tema peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, “Saya Indonesia, Saya Pancasila”.
Upacara bendera pun dimulai. Para komandan pasukan menyiapkan barisan. Inspektur upacara memasuki lapangan. Sejurus kemudian, bendera Merah Putih dikibarkan diiringi lagu Indonesia Raya. Disusul kemudian dengan mengheningkan cipta, pembacaan Pancasila, Teks Pembukaan UUD 1945, pembacaan Keppres No. 24/2016 tentang Hari Lahir Pancasila, pembacaan teks sambutan, pembacaan do’a hingga acara usai. Upacara bendera berlangsung khidmad.
“Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita lndonesia, Kita Pancasila. Semua Anda lndonesia, semua Anda Pancasila”, demikian petikan akhir teks sambutan Presiden RI yang dibacakan oleh inspektur upacara kala itu.
Tiga Isi Keppres No. 24 Tahun 2016
Keppres No. 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila, memuat tiga keputusan penting: (1) Bahwa tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila, (2) Tanggal 1 Juni merupakan hari libur nasional, dan (3) Pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dan masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni.
Keppres itu juga menyatakan, “Bahwa rumusan Pancasila sejak tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Soekarno, rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 adalah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara”.
Refleksi: Apa Relevansinya dengan Situasi Kekinian?
Sudah menjadi opini publik, bahwa akhir-akhir ini Bangsa Indonesia sedang diuji dalam mewujudkan Indonesia damai yang adil berkemakmuran di tengah masyarakat yang beragam. Masalah ini menjadi serius, seiring dengan maraknya penyalahgunaan media sosial yang mengabarkan berita hoax yang berpotensi mengancam disintegrasi bangsa.
Dalam kesempatan itu, inspektur upacara saat membacakan teks sambutan Presiden RI dalam peringatan Hari Kelahiran Pancasila itu mengingatkan sebagai berikut:
“Harus diingat bahwa kodrat bangsa lndonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk lndonesia. ltulah ke-bhinnekatunggal ika-an kita”.