Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Merenda Makna "Dolan Tapi Ora Dolanan", Begini Hasilnya

18 Maret 2018   21:41 Diperbarui: 18 Maret 2018   21:57 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopdar Bolang di sebuah resto di Jl. Soekarno Hatta, Kota Malang (17/03/2018)/Dokumentasi Pribadi

Pola konsumsi masyarakat bergeser. Di zaman now, melakukan perjalanan atau berwisata sudah menjadi gaya hidup. Cara melakukannya pun berbeda-beda sesuai kebutuhan. Bagi komunitas Kompasiana regional seperti Bolang, "Dolan Tapi Ora Dolanan" itu bak merenda sejuta makna sembari menghidupkan akses komunitas.

Ya, "jalan-jalan, tapi bukan sekadar jalan-jalan". Itulah filosofi komunitas Bolang. Saya merasakannya, taktakala kami hadir di acara gathering Bolang pada Sabtu kemarin (17/03/2018). Kopdar sekaligus untuk rapat bulanan itu berlangsung di Resto CakPer, Jl. Soekarno Hatta, Malang

Usai event BCG 2018 di Wood LotHostel beberapa waktu lalu, kopdar kali ini diikuti oleh sekitar 20-an peserta. Komunitas lain asal Wisata Malang Raya (WMR) pun turut hadir untuk bersinergi. Saya mendapatkan pin WMR, sebagai pertanda persahabatan antar komunitas. Terima kasih. 

Dengan bertemu, berinteraksi, dan berbagi bersama komunitas lain, seolah sesuatu yang sebelumnya tidak mungkin terjadi menjadi mungkin terjadi. Kesempatan mengakses hal-hal baru pun kian terbuka. Bergabung bersama komunitas itu hanyalah pelatuk (trigger) untuk mendapatkan nilai tambah melalui jejaring.

Suasana Kopdar Bolang sekaligus rapat bulanan/Dokumentasi Pribadi
Suasana Kopdar Bolang sekaligus rapat bulanan/Dokumentasi Pribadi
Serunya acara Kopdar. Mbak Rafika hadir saat mempresentasikan keunggulan BM1 di acara kopdar/Dokumentasi Pribadi
Serunya acara Kopdar. Mbak Rafika hadir saat mempresentasikan keunggulan BM1 di acara kopdar/Dokumentasi Pribadi
Kesan saya, filosofi "dolan tapi ora dolanan" semakin mendapatkan signifikansinya di saat Malang bertumbuh menjadi kota komunitas. Serangkaian peluang baru bermunculan. Gayung bersambut. Berikut ini beberapa contohnya.

Dolan ke Museum Canggih Ini, Akses Baru pun Terbuka

Saat saya dan kawan-kawan Bolang berkunjung ke Museum Mpu Purwa (14/03/2018), kami tidak saja berkesempatan melihat kecanggihan museum berlantai dua itu, tetapi juga memperoleh pengetahuan dan kesempatan baru.

Bersyukur, kala itu kami bisa berdialog dengan Pak Agung Bhuwana, Kasie Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang. Beliau bersedia memfasilitasi penerbitan buku "Panduan Wisata Malang", saat kami bertiga menyampaikan sebuah usulan.

Pintu gerbang Museum Mpu Purwa di Kota Malang/Dokumentasi Pribadi
Pintu gerbang Museum Mpu Purwa di Kota Malang/Dokumentasi Pribadi
"Saya senang sekali ada kawan-kawan blogger Kompasiana yang bersedia datang kemari dan berencana membuat buku "Panduan Wisata Malang", ujar Pak Agung saat berdialog dengan kami di Museum Mpu Purwa.

"Kebetulan, selama sekitar delapan tahun booklet Wisata Malang belum diperbaharui", tambahnya. "Silahkan pilih, kota Malang punya 14 kampung wisata tematik; atau pilih tema taman kota, penginapan, atau spa...", ujar Pak Agung merespon kami. 

Di sela-sela dialog, kami minta izin keliling museum yang rencananya akan segera diresmikan. Lokasi Museum Mpu Purwa berada di belakang Rumah Sakit UB Malang, di tengah area perumahan Soekarno Hatta (Suhat), kota Malang. Tepatnya, beralamatkan di Jl. Soekarno-Hatta No. 210 Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jaewa Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun