Mohon tunggu...
eMWe
eMWe Mohon Tunggu... Petani - manusia, masalah manusia

pemburu senja dikala gelap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kehilangan

23 Maret 2020   16:10 Diperbarui: 24 Maret 2020   18:02 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dikala langit gelap kelabu. menutupi redupnya cahaya mentari . serpihan senja tak lagi tertuang dalam katulistiwa. jika bisa kurangkai. ingin rasanya menjadi dewa pararel jingga. yang menyimpan sejuta keindahan. 

rona kekuningan menandakan bahwa malam akan datang. menjamu kesucian alam. burung burung berkicau bersahutan menjelma menjadi lonceng tua. pertanda bahwa peristiwa akan segera tertuang. peristiwa kesunyian jiwa. mengalir dalam alunan nada angin. berdendang bersama rindangnya pohon beringin. tidak kusangka burungnya mulai mengecil di kelopak bola mata. hitam  tak beraturan menjadi titik hilang tanpa bayang. ada yang mengetuk tapi tak senyawa. ada yang nampak tapi hilang seketika.

hati gemetar berkamuflase dengan rasa. keesokan hari burung itu lewat atap rumah. burung menyadarkanku. tidak semuanya akan hilang. pasti akan kembali pada waktunya. entah kamu atau dia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun