Mohon tunggu...
M Fikhram
M Fikhram Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Indonesia Tertutup Awan Gelap

27 November 2022   14:50 Diperbarui: 27 November 2022   14:53 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Mungkin kalimat "Indonesia Tertutup Awan Gelap" merupakan kalimat yang cocok untuk keadaan Indonesia saat ini, karena pada tahun 2022 ini rakyat Indonesia masih harus bangkit, bagaimana tidak kasus Covid-19 yang belum 100% pulih dikarenakan masih mudahnya Covid bermutasi di negara dan ditambah lagi gelombang resesi yang sedang rame karena banyaknya Phk yang dilakukan perusahaan. Sekarang rakyat Indonesia harus menerima kesedihan dikarenakan dalam 2 bulan terakhir (Oktober -- November) 2022 ini sudah hampir 400+ korban yang meninggal dunia dari berbagai peristiwa seperti:

1 Oktober 2022 terjadi kerusuhan pasca pertandingan sepak bola Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang yang menimbulkan korban sebanyak 712 orang, dengan rincian 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, dan 484 orang luka ringan/sedang.Tragedi itu terjadi usai rentetan gas air mata yang ditembakkan polisi ke arah tribun selatan.

21 November 2022 terjadi gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat sebesar 5,6 magnitudo. Korban luka-luka sebanyak sejak awal kejadian berjumlah 7.729 orang dengan rincian luka berat 545 orang, luka ringan 7.134 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 318+ orang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 56.320+ rumah terdampak gempa magnitudo 5,6 Cianjur, Jawa Barat. Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, dari jumlah itu sebanyak 22.241 unit dalam kondisi rusak berat, rusak sedang 11.641 unit, dan rusak ringan 22.090 unit. Disebutkan, kerusakan materil tersebut tersebar di 15 kecamatan. Yakni Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalongkulon, Sukaluyu, Pacet, Cipanas, Haurwangi, Gekbrong, dan Ciranjang.

Dapat disaksikan bahwasanya tidak hanya korban jiwa saja yang berjatuhan, namun terdapat bangunan seperti rumah, rumah sakit, sekolah, serta fasilitas umum lainnya juga rusak. Namun yang buat kita sedih karena sebanyak 400+ korban jiwa yang meninggal dunia, membuat banyak kerabat korban yang bersedih karena mereka harus ditinggalkan orang tuanya, anaknya, pasangannya, saudaranya dan temannya.

Semoga saja tidak ada lagi korban yang berjatuhan seperti ini lagi dan semoga negara kita tetap dilindungi oleh Tuhan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun