Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bagaimana Mengukur Kebahagiaan?

26 Agustus 2019   13:50 Diperbarui: 26 Agustus 2019   14:06 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/recarecondom

Semua orang pasti ingin bahagia dalam hidupnya. Selalu tersenyum setiap waktu. Tapi apakah itu mungkin? Jawabannya tergantung pada diri kita sendiri.

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan kebahagiaan. Mulai dari cara yang sederhana tidak membutuhkan uang hingga cara yang ekstrem dengan menghabiskan uang yang banyak. Semua itu sah-sah saja kita lakukan.

Bagi orang yang memiliki kecukupan/kelebihan materi tentu saja mudah untuk mendapatkan apapun yang mereka mau. Tinggal menggesekkan kartu kredit, kebahagiaan akan datang. Bagi yang tidak memiliki uang pun masih bisa merasa bahagia. Lewat cara-cara yang gratis. Misal bercengkrama dengan keluarga di sore hari yang cerah sambil ditemani secangkir teh hangat. Cukup.

Tapi apakah kebahagiaan seseorang diukur dari itu semua? Diukur lewat materi dan uang? Tidak.

Kebahagiaan sejati ada didalam diri kita sendiri. Dalam hati dan pikiran kita masing-masing. Kita bisa menentukan ingin bahagia sekarang atau besok. Semua tergantung keputusan dan pikiran kita. Apakah itu cukup? Belum.

Kebahagiaan bisa kita dapatkan selama kebahagiaan itu tidak digantungkan pada sesuatu diluar kendali kita. Karena sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan tidak akan memberikan kebahagiaan bagi kita. Jabatan pekerjaan yang bagus tidak menjamin kebahagiaan kita ketika kita sakit. Sambutan keluarga yang hangat saat kita pulang kerja tidak menjamin kebahagiaan kita jika pikiran kita dipenuhi deadline pekerjaan yang banyak.

Jadi satu hal yang bisa mendatangkan kebahagiaan bagi kita hanyalah diri kita dan pikiran kita sendiri. Cara kita memandang segala hal yang ada di sekitar kita. Contoh sederhana adalah ketika sore hari kita berjalan-jalan di taman dan mendengarkan siulan burung. Saat itu kita bisa memilih untuk menikmati dan merasa bahagia dengan siulan itu atau memilih untuk mengisi pikiran kita dengan tugas kantor yang menumpuk. Semua terserah kita.

Kebahagiaan adalah sebuah pernyataan pikiran kita. Apa yang kita rasakan didalam hati kita lalu kita ungkapkan lewat ekspresi dan sikap kita. Jadi, kita tidak bisa menyalahkan orang lain /atau sebuah kejadian yang terjadi pada kita atas ketidakbahagiaan yang kita rasakan. Karena itu semua diluar kendali kita. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa kita tidak membutuhkan suatu alasan untuk bahagia. Karena sejatinya kebahagiaan itu ada dalam pikiran kita. Kita yang mengendalikannya.

All you need to do is be happy.

Salam...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun