Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hyderabad

7 Juli 2019   18:35 Diperbarui: 7 Juli 2019   18:44 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : utsavpedia.com

"Akhirnya kau datang Bahaar Begum. Mataku tidak pernah bohong. Sorot mata kecilmu yang dulu selalu aku perhatikan dari balik jendelaku. Aku yakin kau akan kemari. Dan hari itu kini telah tiba. Semoga kau tidak menyesalinya." ucap wanita itu dalam suara pelan. Mereka kemudian masuk kedalam bersama-sama.

***

      Sementara itu di Kerajaan Mughal mulai ricuh. Banyak terjadi persekongkolan diantara para pejabat kerajaan. Mereka saling mencari muka di hadapan Raja Bahadur Syah II. Puncaknya adalah munculnya perang kecil antar kelompok yang dipicu oleh perebutan takhta kerajaan. Para pejabat yang licik mulai mendekati pangeran kerajaan. Mereka merencanakan siasat untuk menggulingkan pemerintahan Raja Bahadur Syah II.

      Rencana para pejabat licik itupun tercium oleh raja. Sehingga ia mulai memperkuat pengamanan. Merombak susunan pemerintahan dan mencopot para menteri yang dianggap korupsi dan membangkang. Raja Bahadur Syah II memerintahkan beberapa menterinya yang setia untuk berangkat menuju Hyderabad.

"Malam ini berangkatlah ke Hyderabad, umumkan kepada penduduk disana untuk menyerahkan anak-anak mereka yang masih kuat agar menjadi prajurit Kerajaan Mughal. Jika mereka membangkang bunuh saja." perintah raja.

"Baik Yang Mulia. Hamba mengerti." jawab Perdana Menteri itu.

      Akibat situasi politik yang memanas di Kerajaan Mughal, rakyat kecil terkena imbasnya. Kebijakan Raja Bahadur Syah II akhirnya secara resmi diterapkan di seluruh daerah yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Mughal.

      Perdana Menteri utusan raja akhirnya tiba di Hyderabad. Prajurit kerajaan dikerahkan untuk memeriksa seluruh rumah-rumah disana dan membawa lelaki yang bisa dijadikan sebagai prajurit kerajaan. Namun dibalik rencana itu, terselip akal licik sang Perdana Menteri. Ia menguras habis harta penduduk disana. Atas dalih perintah Raja Bahadur Syah II.

"Ambil barang-barang berharga yang kalian temui, jangan disisakan sedikitpun." ucap Perdana Menteri kepada bawahannya.

"Baik Tuan. Perintah akan kami laksanakan."

      Siang itu juga, prajurit menggeledah rumah-rumah di Hyderabad. Mereka memaksa para pemuda keluar rumah. Menyeretnya ke jalan dan menyiksa mereka dengan dalih untuk melihat seberapa kuat kemampuan fisik mereka. Beberapa rumah pedagang besar mereka jarah. Mereka mengambil harta benda milik para pedagang itu tanpa sisa. Meskipun para pedagang itu melawannya, kekuatan prajurit Kerajaan Mughal bukan tandingan mereka. Sehingga mereka memilih diam melihat rumah mereka dibakar habis oleh para prajurit itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun