Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Teana - Kematian Simkath (Part 39)

27 Juni 2019   10:57 Diperbarui: 27 Juni 2019   11:03 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terimakasih atas pengertian kalian. Tanpa kalian, aku tidak mungkin bisa mengembalikan Kota Hegra seperti dulu. AKu percaya kalian mampu melakukannya." balas Teana.

       Pertemuan singkat itu berakhir dengan kesepakatan antara pemimpin wilayah dengan Teana. Sekaligus mereka memilih Teana sebagai pemimpin di Kota Hegra. Karena mereka yakin bahwa Teana pantas dan mampu untuk memimpin Bangsa Nabataea.

***

       Setelah hampir satu bulan, Kota Hegra mulai pulih. Para penduduk dan prajurit kerajaan bahu-membahu membangun kota mereka yang rusak. Kota itu mulai hidup. Beberapa bendungan air dibangun kembali. Pipa-pipa saluran air telah berfungsi dengan normal dan bisa mengairi ladang-ladang kurma dan anggur disana. Padang pasir yang semula kering, kini nampak menghijau di beberapa tempat.

       Teana merasa puas. Pemimpin di berbagai wilayah Kota Hegra pun demikian. Mereka sangat senang dipimpin oleh Teana. Tanpa diperintah, para pemimpin itu menyetorkan barang-barang dan hasil ladang mereka untuk Teana.

"Terimalah ini Tuan. Karena kepemimpinan Tuan, wilayah kami makin maju."

"Terimakasih atas pemberianmu. Keberhasilan ini tidak akan kita dapatkan jika kita tidak bersatu dan saling bekerjasama." balas Teana singkat.

       Beberapa hari kemudian saat Teana hendak berangkat menuju Kuil Qasr Al Binth untuk mengembalikan Patung Dewa Dhushara, Galata menghentikan langkahnya.

"Teana. Tunggu." teriaknya.

"Ada apa Galata? Apa ada sesuatu yang penting?"

"Benar. Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan kepadamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun