Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Yareakh (Part 39)

24 Juni 2019   15:07 Diperbarui: 24 Juni 2019   15:24 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wahai pengikutku yang setia, janganlah kalian takut. Dewa Dhushara bersama kita. Yakinlah kita akan menang." teriak Teana penuh semangat.

"Dhushares hashamayim... Dhushares hashamayim..." teriak mereka bersahut-sahutan memuja dewa mereka.

"Ikutilah ucapanku ini :"Kiy Lekha Hammam'lakhah,Ve'hag Ge'vurah Ve'hat Tiph'eret."

"Kiy Lekha Hammam'lakhah,Ve'hag Ge'vurah Ve'hat Tiph'eret" ucap para pengikut Teana menirukan apa yang mereka dengar.

      Dalam jarak yang makin dekat, para pengikut Teana melihat dengan jelas penampakan Bangsa Bawah. Mereka sangat ketakutan melihat makhluk aneh didepan mereka. Makhluk berbadan setengah manusia setengah ular sedang berjalan tegak melata diatas ekor mereka. Membuat sebagian pengikut Teana lari terbirit-birit.

"Jangan takut! Mereka hanyalah makhluk biasa. Kita harus yakin dengan kekuatan kita. Kita bisa mengalahkan mereka. Jadilah pahlawan untuk bangsa kita, Bangsa Nabataea." teriak Teana membakar semangat para pengikutnya.

      Bangsa Bawah terlihat mulai beringas. Dengan mata bersinar kehijauan dan lidah menjulur-julur keluar, mereka berlari menghunuskan pedang ke arah pasukan Teana.

      Melihat serangan seperti itu, Teana tidak gentar sedikitpun. Ia memerintahkan pasukannya untuk membuat barisan perlindungan membentuk garis melintang sepanjang gerbang untuk menghalau Bangsa Bawah agar tidak memasuki gerbang kota. Ia berteriak kepada pengikutnya yang berlari menjauh untuk segera kembali ke barisan. Mereka menuruti perintah Teana. Tidak berapa lama, gerbang Kota Hegra dipenuhi barisan manusia panjang berjajar membentuk sebuah benteng pertahanan.

      Dibawah terang sinar bulan, beberapa pasukan Teana berlari menyambut serangan Bangsa Bawah. Mereka berlari dengan gagahnya dan bersiap untuk menghabisi manusia-manusia ular itu. Namun sayangnya, ketika pedang dihunuskan, manusia ular itu berubah menjadi gumpalan asap hitam pekat. Pedang tajam itu tidak bisa melukai mereka sedikitpun.

      Tiba-tiba terdengar teriakan pasukan Teana. Bangsa Bawah berhasil melukai mereka. Melihat keadaan yang tidak seimbang, Teana memerintahkan mereka untuk mundur. Tapi semuanya terlambat. Beberapa pengikut Teana mulai berjatuhan dan mati.

      Apa yang dikhawatirkan Teana menjadi kenyataan. Didepan matanya, satu persatu pasukannya  bergelimpangan. Nyalinya mulai menciut. Ia berpikir keras bagaimana cara untuk mengalahkan Bangsa Bawah itu. Ketika serangan Bangsa Bawah tinggal beberapa langkah didepan Teana, muncullah sebuah bisikan. Bisikan Dalath.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun