Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Stoisme", Sebuah Filsafat Yunani Kuno

10 Mei 2019   10:21 Diperbarui: 10 Mei 2019   11:12 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : falkenblog.blogspot.com

Pernah mendengar Stoisme? Bagi yang pernah membaca literatur tentang Stoisme pasti mengerti. Dalam tulisan ini penulis tidak membahas tentang esensi Stoisme itu sendiri, namun mencoba berbagi pengalaman tentang praktik Stoisme dalam kehidupan sehari -- hari.

Stoisme -- seperti  yang sudah penulis pahami lewat buku, adalah sebuah ajaran filsafat dalam mengendalikan perilaku kognitif kita. Terutama pengendalian emosi diri.

Sumber kebahagiaan dan kesedihan kita tergantung dari emosi kita dalam menerima rangsangan dari luar. Seperti yang kita tahu, dalam hidup ini ada hal yang bisa kita kendalikan dan hal yang tidak bisa kita kendalikan. Kita ambil contoh sederhana, ketika kita bepergian naik motor dan tiba -- tiba hujan. 

Kita kadang mengeluhkan hujan tersebut. Bahkan mengumpatnya mengapa turun di saat yang kurang tepat ( karena kita tidak membawa jas hujan ). Sehingga saat itu juga kita merasa kesal karena perjalanan kita terganggu. 

Ujungnya adalah perasaan / emosi kita berubah menjadi murung. Dari yang semula senang karena akan bepergian, berubah menjadi kesal.

Sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi jika kita sudah membaca dan memahami buku tentang Filsafat Stoisme. Ketika kita dihadapkan pada suatu masalah dalam hidup kita -- apapun itu, kita tidak perlu semerta -- merta merespons masalah tersebut dengan meluapkan  emosi kita saat itu juga. 

Namun hal yang pertama kali yang harus kita lakukan adalah menghentikan respon kita sejenak ( Stop ), berpikir tentang masalah tersebut ( Think ), memberi penilaian ( Assess ) dan meresponnya ( Response ). Jika disingkat menjadi STAR. 

Contoh mudahnya begini : ketika hujan tiba -- tiba datang, janganlah langsung mengumpat / mengeluh ( Stop ), namun berpikirlah bahwa hujan itu turun karena sudah kehendak alam. ada tanda -- tanda langit gelap dan petir ( Think ). 

Setelah kita memahaminya dan menerima kenyataan tersebut, barulah kita menilai bahwa hujan deras itu sebenarnya tidak perlu menjadi masalah besar. Kita tidak perlu mengumpatnya karena kejadian turunnya hujan adalah diluar kendali kita ( Assess ). 

Setelah assessment muncul dari pikiran kita, barulah kita merespons masalah turunnya hujan deras itu dengan respon positif. Menerimanya tanpa mengumpatnya. Sehingga pada akhirnya emosi kita akan tetap stabil dan perasaan kita akan tetap tenang sepanjang perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun