Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Temenos (Part 36)

6 Mei 2019   12:13 Diperbarui: 6 Mei 2019   12:28 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Teana - dokumen pribadi

"Kita harus mencobanya dulu Almeera." ucap Teana. Ia menggenggam erat tangan Almeera. Almeera mengangguk.

       Perjalanan menuju Lycia tidaklah mudah. Mereka harus menempuh waktu selama lebih kurang sebulan perjalanan laut. Dengan barang dagangan yang cukup banyak, Teana berangkat menuju Kota Caesarea. Sebuah kota di pinggir Laut Mediterania. Kota pelabuhan yang sangat ramai. Dari kota itu, mereka akan berangkat menuju Lycia.

"Apakah kau siap Almeera?" tanya Teana saat rombongan dagangnya tiba di pelabuhan Kota Caesarea.

"Kami siap Tuan." ucap Almeera mantab diikuti anggukan kepala Shahed.

Siang itu rombongan Teana berangkat menuju Lycia melalui Kota Caesarea. Perjalanan panjang telah dimulai.

***

       Penjaga Kuil Pygmalion dan beberapa penyihir telah mempersiapkan ritual untuk menetralkan energi mutiara hitam milik Lamadh. Usaha itu tidaklah mudah. Mengingat Lamadh adalah bukan makhluk biasa. Lamadh adalah makhluk setengah manusia setengah hewan yang merupakan keturunan langsung dari hewan berkaki empat. Makhluk dengan kekuatan melebihi kekuatan manusia maupun hewan. Namun sayangnya ia harus mati di tangan Yodh. Makhluk Bangsa Bawah yang memiliki kekuatan lebih besar darinya.

       Dengan kelebihan itulah, kekuatan Lamadh masih akan tetap ada. Kekuatan itu tersimpan didalam mutiara hitam miliknya. Mutiara yang hanya dimiliki oleh pemimpin manusia laba -- laba.

       Sudah puluhan kali penjaga dan para penyihir Kuil Pygmalion mengerahkan kekuatan sihirnya untuk menetralkan energi mutiara hitam itu. Namun nampaknya sia -- sia. Sejak Yodh mendapatkan mutiara hitam itu beberapa minggu lalu, mutiara itu masih tetap sama. Energi milik Lamadh masih terasa didalamnya.

"Apalagi yang harus kita lakukan Tuan?" tanya seorang penyihir Kuil Pygmalion.

"Kita harus mencoba cara lain. Atau Yang Mulia Yodh akan murka kepada kita." jawab Penjaga Kuil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun