Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Teana - Lamadh (Part 35)

27 November 2018   17:35 Diperbarui: 27 November 2018   17:40 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ti... tidak Almeera, aku tidak ingin minum. Aku baik -- baik saja." ucap Teana terbata -- bata.

       Rombongan Teana kini telah meninggalkan gerbang Kota Petra. Perjalanan mereka masih cukup jauh.

***

       Sementara itu rombongan Yodh telah memasuki Kota Petra. Yodh teringat peristiwa  penyerangan sekelompok makhluk berwujud laba -- laba ketika sebuah ritual digelar di Kuil Ad Deir. Ia mengingat betul peristiwa itu. Termasuk ingatannya terhadap Teana yang baru saja berpapasan dengannya di Kompleks Al Djinn.

       Kini Yodh dan pengikutnya telah sampai di Kuil Ad deir. Mereka tidak berani mendekat karena tidak ingin mengundang kecurigaan para pendeta dan para penduduk yang sedang melaksanakan ritual disana. Yodh dan pengikutnya menunggu diatas sebuah bukit batu cadas di sekitar kuil. Mereka berdiri di tempat yang sama saat Yodh melihat penyerangan yang terjadi di kuil itu.

       Waktu terus berjalan. Yodh dan pengikutnya hanya berdiri dan mengamati keadaan di sekitar Kuil tanpa melakukan  apapun. Hingga akhirnya Taw memberanikan diri untuk bertanya kepada Yodh.

"Mengapa kita datang kemari Yang Mulia? Apa yang hendak Yang Mulia cari disini?" tanya Taw tiba - tiba.

"Aku mencari seekor laba - laba."

"Laba -- laba? Siapa Yang Mulia maksud dengan laba -- laba itu? Bagaimana mungkin kita bisa menemukan laba -- laba di padang pasir yang panas ini?" tanya Taw keheranan.

"Kau tidak mengerti Taw, lebih baik sekarang siapkanlah prajuritmu untuk melakukan penyerangan yang akan kita lakukan sebentar lagi."

Taw terdiam. Ia tidak berani melawan ucapan Yodh. Pikirannya masih dipenuhi tanda tanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun