Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Taw 2 (Part 28)

13 Oktober 2018   17:34 Diperbarui: 13 Oktober 2018   17:58 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah dari watpad.com

"I... Iya Tuan, sebentar." ucap Almeera. Lalu ia meraih kantung  air didalam bungkusan kain yang ia bawa.

"Ini Tuan." ucap Almeera sambil memberikan kantung air itu kepada Teana.

"Mmm... Maaf Teana, maksud Almeera tadi apa? Kita pergi ke Kuil Qasr Al Binth untuk menghadiri ritual? Ritual untuk siapa?" tanya Galata penasaran.

"Oh... Ma... Maksud Almeera tadi adalah ritual untuk Dewi Allat. Ya... Ritual untuk Dewi Allat." jawab Teana sedikit gugup mengulangi perkataannya.

"Tapi tadi jelas -- jelas aku dengar Almeera mengucapkan kata Dewa..."

"Mu... Mungkin kau salah dengar. Almeera tadi sebenarnya  ingin menanyakan ritual untuk Dewi Allat. Karena Almeera melihat panen kurma dan anggur milik kita cukup melimpah di musim semi ini. Jadi Almeera ingin memberikan persembahan untuk Dewi Allat di Kuil Qasr Al Binth." ucap Teana sedikit gugup. Mata Teana tidak berhenti memandang mata Almeera. Almeera memahami maksud tanda yang diberikan oleh Tuannya itu. Almeera pun mengunci mulutnya.

***

Teana, Almeera dan Galata akhirnya tiba di Kuil Qasr Al Binth. Mereka bertiga memasuki kuil setelah membersihkan kaki dan mencuci tangan mereka di pancuran air yang ada didepan kuil. Air itu terasa sangat menyegarkan. Sebab dialirkan langsung dari Lembah Wadi Musa melalui pipa -- pipa kecil dari tanah liat kering yang dipasang di sepanjang jalur utama Kota Hegra. Kedatangan mereka disambut hangat oleh seorang pendeta kuil.

Teana meminta Almeera untuk mempersiapkan persembahan yang mereka bawa. Sedangkan Galata sedang sibuk melihat -- lihat suasana kuil yang telah lama tidak ia kunjungi dalam beberapa tahun terakhir ini. Pendeta kuil meninggalkan mereka bertiga untuk menyambut orang yang datang berdo'a kepada Dewa Dhushara. Suasana kuil tidak terlalu ramai. Dalam beberapa jam, kuil telah sepi pengunjung. Kesempatan ini tidak disia-siakan Teana. Ketika Galata memasuki ruangan kuil bagian dalam, Teana meminta Almeera untuk  mengeluarkan patung Dewa Dhushara yang asli. Lalu ia berdiri untuk mengambil patung Dewa Dhushara yang ada di Kuil Qasr Al Binth dengan patung yang asli. Ia menutupi patung itu dengan jubahnya. Sehingga tidak terlihat oleh orang -- orang disekitarnya. Patung yang palsu itu segera ia bungkus dengan kain putih. Pekerjaan itu tidak membutuhkan waktu lama, sebab patung Dewa Dhushara diletakkan didalam ceruk dinding yang tingginya bisa digapai oleh Teana dengan mudah. Teana merasa yakin bahwa para pendeta kuil tidak akan menaruh kecurigaan terhadap patung itu. Sebab kedua patung memiliki kemiripan satu sama lain. Baik dalam hal bentuk dan warnanya. Yang membedakan hanyalah lubang berbentuk segitiga di belakang patung. Hanya patung asli yang memiliki lubang berbentuk segitiga. Hati Teana merasa aman setelah ia meletakkan patung Dewa Dhushara yang asli di Kuil Qasr Al Binth.

***

Keesokan harinya, Taw dan beberapa orang pengikutnya merasa resah. Kekuatan yang mereka miliki kini tidak seperti dulu. Kemampuan berubah wujud yang mereka miliki hanya bisa bertahan hingga senja tiba. Ketika malam menjelang mereka berubah ke wujud asli mereka, yakni wujud singa seukuran manusia dewasa dengan ekor kalajengking dan sepasang tanduk kerbau diatas kepala mereka. Hal ini baru mereka sadari ketika Taw hendak keluar dari tendanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun