Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Sabra (Part 25)

16 September 2018   09:37 Diperbarui: 16 September 2018   10:12 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Almeera.... Pelankan suaramu." bisik Teana pelan. Aku tidak ingin ada yang mengetahui ini semua. Kau paham?"

"Iya Tuan. Maaf."

"Baiklah, saranmu cukup bagus. Besok pagi kita akan pergi ke Kuil Ad Deir. Dan aku akan membuktikannya sendiri."

"Baik Tuan. Sebaiknya Tuan segera tidur.  Tuan harus istirahat. Hari sudah larut malam. Biar hamba yang menyuruh Shahed untuk mempersiapkan unta kita besok pagi."

"Iya Almeera, terimakasih. Kau juga harus istirahat. Selamat malam Almeera." balas Teana sambil tersenyum kepada Almeera.

"Selamat malam Tuan."

***

Pagi itu udara cukup dingin dan berkabut. Matahari belum muncul sempurna. Suasana Penginapan Al Anbath masih sepi.

Setelah memeriksa kembali sekeranjang buah -- buahan dan beberapa ikat dupa Myrrh, Teana dan Almeera bersiap berangkat menuju Kuil Ad Deir. Buah -- buahan dan dupa Myrrh itu nantinya akan mereka gunakan sebagai persembahan kepada Dewa Dhushara disana.

Kemal dan Shahed berdiri menunggu di depan pintu penginapan . Mereka telah mempersiapkan dua ekor unta sejak semalam. Lalu Teana dan Almeera berjalan menuju unta yang diikat dibawah pohon kurma tak jauh dari pintu masuk penginapan. Dengan sigap Teana menaiki unta miliknya. Namun tidak halnya dengan Almeera, ia nampak kesulitan, sebab jubah yang ia kenakan membelit kakinya. Melihat hal itu, Shahed bergegas menolong Almeera.

"Peganglah tanganku." ucap Shahed sambil memegang tali kendali unta dan mengulurkan tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun